Sabda Hidup: Selasa, 18 Agustus 2015

0
1,095 views

St. Helena, St. Yohana Delanoue, Gervasius Brunel, Paulus Charles, Elias Desgardin, Alberto Hurtado Cruchaga

warna liturgi Hijau

Bacaan

Hak. 6:11-24a; Mzm. 85:9,11-12,13-14; Mat. 19:23-30. BcO Ef. 2:1-10

Bacaan Injil: Mat. 19:23-30.

23 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. 24 Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” 26 Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” 27 Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?”

28 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. 29 Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. 30 Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Renungan:

Suatu kali ada seseorang merasa kehilangan banyak hal karena mengikuti seorang tokoh tertentu. Ekonomi keluarganya menjadi kacau. Ia sering bertengkar dengan isterinya. Semua waktu dan tenaga diberikan kepada tokoh tersebut. Ketika tokoh itu pergi ia seakan tidak mempunyai daya apa-apa lagi.

Kadang orang lupa memelihara diri dan keluarganya kala sudah terlibat dengan tokoh tertentu. Rasaku ketika mengikuti Yesus para murid pun tetap melakukan kegiatan harian mereka sebagai nelayan. Mereka juga tetap menjaga relasi dengan keluarganya. Contohnya Petrus pun tahu kala mertuanya sakit.

Hidup bersama Tuhan bukan berarti meninggalkan kehidupan nyata. Hidup bersama Tuhan tetap berada dalam kehidupan nyata. Kehidupan nyata itulah yang menjadi lahan bagi kita untuk menunjukkan kebersamaan kita dengan Tuhan.

Kontemplasi:

Bayangkan bagaimana dirimu menghadirkan Tuhan dalam kehidupan nyatamu. Dan temukan buah-buah yang kau hasilkan dari sana.

Refleksi:

Apa artinya mengikuti Tuhan secara total?

Doa:

Tuhan bersama denganmu aku merasakan buah yang berlipat ganda. Kehidupan nyataku menjadi wujud kebersamaanku denganMu. Amin.

Perutusan:

Aku akan mengikuti Tuhan secara total dalam kehidupan nyataku. -nasp-

Agoeng

Komsos KAS

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here