Hari Biasa Khusus Adven
warna liturgi Ungu
Bacaan
1Sam. 1:24-28; MT 1Sam. 2:1,4-5,6-7,8abcd; Luk. 1:46-56. BcO Yes. 49:14 – 50:1
Bacaan Injil: Luk. 1:46-56.
46 Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, 47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, 48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, 49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. 50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, 55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” 56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.
Renungan:
DALAM perjumpaan dengan Elisabet, Maria mengidungkan kidung puji-pujian atau yang kita kenal dengan istilah magnificat. Maria memuji kebesaran Tuhan yang menganugerahkan berkat kepada yang takut akan Tuhan.
Perjumpaan selalu memuat makna tersendiri. Sekalipun ada yang mengalami pengalaman buruk dalam perjumpaan, namun umumnya perjumpaan menghadirkan kegembiraan. Dalam beberapa waktu sekarang ini saya melihat banyak orang membuat group di bbm, wa, facebook dan lain-lain. Grup-grup itu dilatarbelakangi kesamaan sekolah, keluarga atau pun relasi. Dan setiap pribadi yang masuk dalam grup itu bisa saling sapa, saling tegur dan menghibur.
Perjumpaan itu menjadi semakin bermakna kala ada pengalaman batin yang dibagikan. Setiap pribadi dengan aneka macam ceritanya bisa saling meneguhkan karena pengalaman batin yang dia miliki. Maria dan Elisabet pun berjumpa dan berbagi pengalaman batin mereka. Dan itu menjadi warta yang indah bagi kita sekarang ini.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Ingatlah perjumpaan-perjumpaan yang kaualami. Bagikan pengalaman batinmu kala berjumpa.
Refleksi:
Bagaimana situasi perjumpaan-perjumpaanmu?
Doa:
Bapa, semoga perjumpaan-perjumpaanku menegaskan kehadiranMu yang meneguhkan. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengisi dan memaknai setiap perjumpaanku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)