Hari Biasa Pekan V Paskah
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 14:19-28; Mzm. 145:10-11,12-13ab,21; Yoh. 14:27-31a. BcO Kis. 17:19-34
Bacaan Injil: Yoh. 14:27-31a.
27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31 Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”
Renungan:
PENGALAMAN kematian Yesus di salib membuat hati para murid gentar. Mereka pun gelisah. Pribadi yang diandalkan mengalami situasi tragis dan mengerikan. Layaklah hati mereka gentar dan gelisah. Namun Tuhan bangkit dan menguatkan mereka. Ia menyampaikan salam damai sejahtera.
Kita pun mungkin pernah merasa gentar dan gelisah. Ada aneka persoalan yang membawa kita pada suasana itu. Rasa itu hilang kala ada orang yang terasa melindungi dan memberikan kedamaian kepada kita. Seorang anak yang gelisah akan tenang kala mendapat pelukan ibu atau bapaknya.
Di sekitar kita pun mungkin ada yang gentar dan gelisah hatinya. Sebagai pengikut Tuhan marilah kita memberi kelegaan pada mereka. Kita kuatkan hati mereka dengan salam damai sejahtera dan tindakan-tindakan yang melegakan. Jangan biarkan saudara-saudari kita tercekam dalam suasana gelisah.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu lagi gentar dan gelisah. Lalu orang tuamu datang menguatkan dan melindungimu.
Refleksi:
Bagaimana cara mengatasi hati yang gentar dan gelisah?
Doa:
Tuhan, salamMu menguatkan hatiku. Aku yakin Engkau melindungiku. Aku tak gentar dan tidak gelisah. Amin.
Perutusan:
Aku percaya Tuhan memberikan kedamaian dan kesejahteraan. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)