Hari Biasa Pekan II Paskah
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 4:32-37; Mzm. 93:1ab,1c-2,5; Yoh. 3:7-15. Bco Kis. 5:17-42
Bacaan Injil: Yoh. 3:7-15.
7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” 9 Nikodemus menjawab, katanya: “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” 10 Jawab Yesus: “Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? 11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. 12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? 13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Renungan:
BEBERAPA hari ini kita mendengar kesaksian bagaimana para suster MC tetap berkarya di daerah konflik di Timur Tengah. Mereka sadar resikonya adalah kematian. Dan terbukti beberapa teman mereka telah dieksekusi oleh kelompok tertentu. Namun hati mereka tidak bisa meninggalkan orang-orang yang membutuhkan pelayanan mereka. Dengan segala resiko yang ada mereka terus berkarya di daerah tersebut.
Mendengar dan membaca berita seperti itu saya merasa bahwa para suster tersebut telah memperoleh hidup yang baru. Mereka percaya bahwa Tuhan memerlukan mereka untuk menolong mereka yang menderita. Dan rasanya mereka pun telah ditinggikan seperti Kristus alami. Mereka tidak takut menghadapi maut demi kehidupan banyak orang yang membutuhkan pertolongan. Mereka percaya, “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:15)
Kita bersyukur bisa hidup di daerah yang aman. Kita bisa melangsungkan aneka macam aktivitas hidup dan iman kita. Namun rasanya kita pun selalu perlu terus memperbaharui hidup kita demi kebaikan banyak orang. Di dunia yang aman ini kita doakan saudara-saudari kita yang sedang terancam nyawanya karena konflik yang sedang berlangsung. Kita doakan para pembela kemanusiaan.
Kontemplasi:
Duduklah dalam keheningan. Timbalah iman dan keyakinan para suster yang rela dan berani melayani di daerah konflik.
Refleksi:
Apa arti lahir baru bagimu?
Doa:
Tuhan jagailah saudara-saudari kami yang melayani kehidupan di daerah konflik. Bebaskanlah mereka dari yang jahat. Amin.
Perutusan:
Aku akan berdoa bagi mereka yang berada di daerah konflik dan selalu memperbaharui hidupku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)