Sabda Hidup: Senin, 30 Januari 2017

0
1,774 views

Yasinta Mareskwti, Bronislaus Markiewiez

warna liturgi Hijau

 

Bacaan

Ibr. 11:32-40; Mzm. 31:20,21,22,23,24; Mrk. 5:1-20. BcO Rm 12:1-21

Bacaan Injil: Mrk. 5:1-20.

1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: “Siapa namamu?” Jawabnya: “Namaku Legion, karena kami banyak.” 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!” 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: “Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” 20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Renungan

DALAM sebuah demo pemimpin-pemimpin demo meneriakkan kritikannya dengan lantang. Sumpah serapah dan banyak kata kotor keluar. Umpatan-umpatan dilontarkan kepada yang didemo. Mereka pun menantang sang pemimpin untuk datang dan menemui mereka dengan keyakinan pemimpin itu tidak akan berani. Ternyata lain kenyataannya. Pemimpin itu keluar dan menemui mereka. Kehadiran dan kata-kata singkatnya telah meredakan api amarah para pendemo.

Yesus sampai di seberang danau Gerasa di tempat di manager orang tidak berani melewati. Di sana ada orang yang kerasukan roh jahat dan ganas. Yesus bertemu dengan orang tersebut. Yesus pun bersabda, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (Mrk 5:8). Kalimat singkat Yesus ini membebaskan orang tersebut dari kuasa jahat.

Mungkin kita pun pernah atau akan menjumpai situasi yang menakutkan. Sering kita ingin menghindar. Namun kala menghindar ia malah mendekat. Maka rasanya dalam situasi seperti itu  kita perlu hening dan merangkai kata dan tindakan yang tepat. Kita tidak selalu menghindar. Tuhan akan membantu kita menyediakan cara mengatasi persoalan kita. Kita akan menemukan kata dan kalimat yang menenangkan.

Kontemplasi

Bayangkan kisah dalam Injil Mark 5:1-20. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi

Bagaimana cara menghadapi suatu masalah yang berat Dan mungkin menakutkan?

Doa

Tuhan aku percaya Engkau tak akan pernah meninggalkan aku. Bukalah hati, budi dan kehendakku kala aku berada dalam situasi sulit. Amin.

Perutusan

Aku percaya Tuhan menemaniku dalam situasi sesulit apapun. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here