HARI Biasa, warna liturgi Hijau
Bacaan: Flp. 2:1-4; Mzm. 131:1,2,3; Luk. 14:12-14.
BcO Keb. 9:1-18
Bacaan Injil: Luk. 14:12-14.
12 Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang Dia: “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. 13 Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. 14 Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Renungan:
Suatu kali ada seorang bapak ingin mengadakan ekaristi syukuran. Ketika anak-anaknya menyiapkan undangan, bapak tersebut meminta supaya undangan-undangan itu diberi nama para tetangganya terlebih dahulu. Lalu si bapak mulai mendikte anak-anaknya. Ia menyebut nama tetangga-tetangga mulai dari yang miskin. Ketika anaknya bertanya mengapa mereka yang diundang, si bapak menjawab, “Mereka adalah saudara-saudariku yang jarang diundang pesta. Aku mau pesta bareng mereka.”
Dalam amanat-Nya Yesus pun mendorong para murid-Nya untuk mengundang mereka yang tidak mampu membalas. “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu” (Luk 14:13-14).
Memang umumnya orang yang tidak mampu kala ada pesta hanya menjadi pekerja. Mereka membantu sana-sini dari urusan kebersihan sampai bagian disuruh ke sana kemari. Jarang diantara mereka yang diundang sebagai tamu duduk di bangku pesta. Kiranya kita pun perlu mengundang mereka sebagai tamu pesta kita. Mereka layak bergembira bersama dengan kegembiraan kita.
Kontemplasi: Bayangkan dirimu berjalan keliling kampung. Lihatlah siapa orang yang akan kauundang ke perjamuanmu.
Refleksi: Bagaimana memberi tempat pada mereka yang kecil dan tak berdaya?
Doa: Tuhan semoga aku memberi ruang kepada mereka yang kecil dan tak berdaya. Semoga mereka pun mempunyai kesempatan merasakan pestaMu. Amin.
Perutusan: Aku akan memberi ruang pada mereka yang kecil dan tak berdaya. –