Pesta Pembaptisan Tuhan
warna liturgi Putih
Bacaan
Yes. 42:1-4,6-7; Mzm. 29:1a-2,3ac-4.3b,9b-10; Kis. 10:34-38; Mat. 3:13-17. BcO Yes 42:1-8; 48:1-9
Bacaan Injil: Mat. 3:13-17.
13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. 14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” 15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya. 16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, 17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
Renungan:
SUATU kali seorang imam bertemu dengan keluarga muda yang membawa anak kecilnya. Sang ibu bercerita kalau anaknya belum dibaptis. Sang Rama pun menawarkan untuk ikut acara baptisan bersama setiap bulannya. Namun sang ayah menjawab bahwa ia tidak akan membaptiskan anaknya, biar nanti kalau sudah dewasa dia memilih sendiri. Rama itu lalu bilang, “Sini anakmu kudoakan dulu.” Tanya bapak itu, “Untuk apa Rama?” “Supaya kalau tiba-tiba anakmu mati sudah ada doa untuk dia,” kata Rama itu. Bulan berikutnya sang bapak pun mempermandikan anaknya.
Yesus meminta Yohanes untuk mempermandikan-Nya. Awalnya Yohanes menolak dan malah ingin supaya Yesus mempermandikannya. Namun kata Yesus, “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah” (Mat 3:15). Yesus minta untuk dipermandikan sebagai penggenapan kehendak Allah. Hal itu mesti terjadi.
Membaptiskan anak adalah penggenapan atas janji yang diucapkan kala seseorang menikah di Gereja. Pembaptisan itu secara rohani menjadikan anak kita murid Kristus dan masuk dalam persekutuan Gereja. Secara manusiawi rasanya baptisan anak-anak menjadi kesempatan pendidikan iman orang tua dan Gereja pada anak-anak. Setiap orang tua pasti ingin memberikan asupan yang baik kepada anaknya. Baptisan adalah asupan iman.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Bayangkan dirimu membawa anakmu ke depan altar untuk menerima baptisan.
Refleksi:
Bagaimana memberikan asupan iman kepada anak-anak kita?
Doa:
Tuhan semoga orang-orang tidak mengabaikan pendidikan iman bagi anak-anak mereka. Semoga anak-anak mereka terjamin pendidikan imannya dan mereka mampu bergaul dengan baik dengan sesamanya. Amin.
Perutusan:
Aku akan memberikan asupan iman yang baik bagi lingkungan keluargaku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)