- Peringatan Wajib St. Filipus Neri, Imam
- Warna Liturgi Putih
- Bacaan I: Kisah Para Rasul 18:9-18
- Mazmur Tanggapan: Mzm 47:2-3.4-5.6-7
- Bacaan Injil: Yoh 16:20-23a
20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. 21 Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. 22 Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. 23 Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.
Renungan:
Akhir-akhir ini, banyak orang mengekspresikan diri untuk mencari, menemukan dan melihat kebenaran. Mereka turun ke pinggir jalan dengan gagasan dan idealism masing-masing demi sebuah kebenaran. Namun, ibarat memantulkan bola pada tembok, usaha mencari kebenaran dipantulkan kembali dengan situasi dan kondisi yang semakin mengoyakkan diri kita.
Di satu sisi banyak memperjuangkan kebenaran, di sisi lain juga makin banyak kekerasan dan kebencian yang bermunculan.
Hari ini melalui peringatan St. Filipus Neri, Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua untuk tetap tinggal dan mewartakan kasih-Nya. Dalam bacaan pertama Tuhan melalui perantaraan Paulus memberikan jaminan kepada kita dalam mewartakan kasih-Nya, “Jangan pernah takut dan menyerah karena Tuhan menyertai kita”.
Tuhan juga mengingatkan kita semua bahwa pada mulanya adalah baik, sukacita dan gembira. Maka jika kita berada dalam dukacita janganlah kita koyak pada dukacita kita, tetapi kita harus tetap mengucap syukur kepada Tuhan karena dengan dukacita kita akan menemukan sukacita. Di dalam Tuhan tidak ada permusuhan, tidak ada kebencian, dan tidak ada perpecahan, tetapi di dalam Tuhan ada kebahagiaan, dan kegembiraan.
Semoga Sabda Tuhan hari ini dapat membantu, menuntun dan meneguhkan kita dalam menghadapi setiap persoalan yang tiada pernah berhenti.
Kontemplasi
Duduk dan heninglah sejenak, rasakan kehadiran Tuhan dan lihatlah bahwa Tuhan selalu ada disamping kita untuk membimbing dan menolong kita.
Refleksi
Tuhan selalu ada disamping kita, apakah kita masih meragukan-Nya?
Doa
Tuhan semoga dengan persoalan yang ada, aku semakin bersyukur dan bangga karena Engkau selalu ada untuk menolongku. Tuhan, Engkaulah sumber gembiraku.
Perutusan
Mari bersyukur dan jangan pernah mundur untuk mewartakan kasih-Nya.
Berkah Dalem,
Djoko Surawidjaja