Sabda Menjadi Manusia

0
39 views
Ilustrasi - Perwahyuan Allah terjadi dalam peristiwa inkarnasi Yesus. (Ist)

Puncta 25 Maret 2025
Hari Raya Kabar Sukacita
Lukas 1: 26-36

KONON ada seorang raja dari Malawapati yang bernama Angling Dharma memiliki ilmu kesaktian yang bernama Aji Gineng. Ilmu ini membuat Angling Dharma mampu mengetahui bahasa hewan.

Ketika berburu di hutan, Angling Dharma melihat Nagagini, istri gurunya berselingkuh dengan Ular Sampar. Angling Dharma marah melihat tindakan mereka yang tidak sepantasnya. Ia melepaskan panahnya dan membunuh Ular Sampar.

Nagagini marah dan membuat laporan palsu kepada suaminya. Naga Bergola ingin menghukum Angling Dharma. Ia menyusup di istana menjadi seekor cicak.

Ia mendengar percakapan Angling Dharma dengan Setyawati istrinya bahwa Nagagini berselingkuh dengan Sampar.

Naga Bergola tidak jadi menghukum raja yang benar dan bijaksana itu, tetapi justru memberikan ilmu Aji gineng kepadanya. Kemudian ia moksa ke alam kaswargan.

Untuk mengetahui kehidupan dunia hewan, maka manusia harus memahami kehidupan satwa.

Dalam Injil dikatakan “Firman telah menjadi manusia.” Firman itu adalah Allah. Allah menjadi manusia untuk menyelamatkan dan menebus kita dari dosa. Agar kehendak Allah dipahami oleh manusia, maka Allah menjadi manusia.

Kabar Allah yang ingin menjadi manusia itu disampaikan Malaikat Gabriel kepada Maria. Allah ingin memenuhi janji-Nya yang telah disampaikan sejak zaman dahulu kala melalui para nabi-Nya.

Maria tentu saja, seperti kita semua tidak memahami rencana dan kehendak Allah itu.

Kita tidak mampu menangkap misteri ilahi itu. Maria berkata, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”

Untuk itulah Allah menjadi manusia, agar rencana dan kehendak-Nya bisa ditangkap, dipahami oleh manusia. Bagi Allah tidak ada yang mustahil. Kehendak-Nya pasti terlaksana.

Kita belajar dari semangat Maria. “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu.”

Kita pantas bersyukur karena kesediaan Maria, Yesus Allah Putra menjadi manusia. Allah sungguh hadir di tengah-tengah kita.

Kepasrahan dan keyakinan Maria memungkinkan rencana Allah terwujud. Tak ada yang mustahil di mata Allah. Marilah kita belajar sebagaimana Perawan Maria yang berani pasrah dan percaya kepada Tuhan.

Lebaran sudah hampir tiba,
Tak ada tunjangan hari raya.
Kabar keselamatan bagi kita,
Allah menjelma jadi manusia.

Wonogiri, Aku ini hamba Tuhan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here