Bacaan 1: Yes 55:10-11
Injil: Mat 6:7-15
Dalam bacaan pertama, Nabi Yesaya menggambarkan cara kerja Firman Tuhan lewat perumpamaan air yang turun ke bumi memberi berkat. Air adalah sumber kehidupan bagi manusia, tanpa air makhluk akan kesulitan hidup dan akhirnya bisa mati.
Sama seperti sebuah siklus air, dimana air turun dari langit ke bumi sebagai hujan, ada yang meresap ke tanah memberi makan tanah dan menyuburkannya. Ada juga yang mengalir menjadi sungai memberi penghidupan bagi daerah-daerah yang dliewatinya. Akhirnya sampai ke laut dan menguap lagi ke langit lalu turun lagi ke bumi demikian seterusnya.
Yesaya menggunakan daya pembaharuan dari air hujan untuk menggambarkan Sabda-Nya yang menyegarkan:
“…demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya”.
Sabda-sabda-Nya tertulis dalam Kitab Suci untuk memberi hidup bagi manusia serta berbuah yang banyak. Sehingga firman-Nya tidak pernah kembali dengan sia-sia.
Dalam Kitab Suci juga tertulis banyak contoh doa tokoh-tokoh utusan Allah, termasuk doa yang diajarkan sendiri oleh Tuhan Yesus. Ia mengajarkan bagaimana cara berdoa yang baik dan tidak perlu bertele-tele seperti orang yang sok-sokan.
Sebab Tuhan sebetulnya sudah tahu apa yang baik dalam kehidupanmu sebelum kamu meminta kepada-Nya. Melalui doa, kita sadar sebagai manusia rapuh yang tidak mampu menghidupi diri sendiri tanpa mengandalkan-Nya.
“Doa Bapa Kami” tidak berisi daftar permintaan kepada Tuhan namun lebih kepada penyerahan diri pada Tuhan serta kemampuan untuk mengampuni kesalahan orang lain. Struktur doa yang diajarkan:
- Pujian pada Allah
- Permohonan bekal hidup secukupnya
- Pengampunan
- Mohon diberi kekuatan melawan seteru yang jahat
Pesan hari ini
Sabda Tuhan tidak bisa dicabut, sekali keluar dari mulut-Nya Ia tidak akan kembali dengan sia-sia namun terus berbuah banyak. Inilah cara kerja Sabda Tuhan.
Berdoalah secara efektif dan tidak bertele-tele, sebab Tuhan tahu apa yang baik untukmu.
“Hanya memberi, tak harap kembali. Bagai sang surya, menyinari dunia.”