PADA kesempatan menggelar konferensi pers menjelaskan hal-ikhwal Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2015 di Kantor KWI, Jumat (30/11) lalu, Ketua Umum SAGKI 2015 Romo Hibertus Hartono MSF juga menjelaskan mengapa keluarga menjadi fokus perhatian SAGKI ke-4 ini. (Baca: SAGKI 2015: Celaka Bila Pastor Miskin Pengetahuan tentang Hukum Kanonik (6)
Sebagai hajatan iman yang berlangsung setiap kurun waktu lima tahun sekali, maka SAGKI ke-4 di tahun 2015 ini memfokuskan diri pada pembahasan tentang keluarga. Menurut Romo Hibertus Hartono, setidaknya ada dua alasan historis mengapa keluarga menjadi isu penting yang akhirnya mendapat perhatian besar dari KWI.
- Meski SAGKI ke-4 tahun 2015 murni merupakan hajatan iman hanya di tingkat nasional (Indonesia) saja, namun sebagai bagian dari Gereja Katolik Semesta, maka SAGKI 2015 juga ingin mengikuti arus besar Gereja Katolik Semesta yang sepanjang tahun 2015 ini memberi atensi besar pada keluarga. “Tahun 2014, Bapa Suci Paus Fransiskus mengundang para Uskup dari seluruh dunia untuk mengadakan Sinode Luar Biasa dan membahas tantangan-tantangan yang dihadapi dan dialami oleh keluarga-keluarga pada zaman modern ini. Sinode Luar Biasa 2014 berlanjut dengan Sinode Biasa pada bulan Oktober 2015 yang kembali membahas panggilan dan perutusan keluarga katolik di dalam Gereja dan di tengah dunia. Di tengahnya berlangsung acara World Family Day di Philadelphia, Amerika Serikat, dimana Bapa Suci Paus Fransiskus hadir dan menyapa umat katolik Amerika,” jelas Romo Hibertus Hartono MSF dalam konperensi pers tersebut.
- KWI sudah lama tidak membahas perkara-perkara menyangkut keluarga. Padahal, kata Romo Hartono MSF, banyak hal bisa disampaikan dan dibicarakan oleh KWI tentang keluarga. “Utamanya, menegaskan bahwa keluarga adalah jalan menuju kesucian dan kesempurnaan hidup kristiani. Itulah suka Injil,” tambah imam anggota Kongregasi Imam-imam Keluarga Kudus (MSF) ini.
Kredit foto: Ilustrasi (The Catholic Ireland)