SALAH satu pokok penting yang akan dibahas sepanjang pelaksaan SAGKI ke-4 tahun 2015 ini adalah harapan bersama agar SAGKI 2015 menjadi penyalur rahmat bagi segenap keluarga katolik. Dengan demikian, selanjutnya keluarga-keluarga katolik ini diharapkan bisa mengalami dan memberi kesaksian sukacita Injii.
Arena SAGKI jelas berbeda dengan keseharian hidup sosial di masyarakat dimana berjibun seribu tantangan dan masalah yang dihadapi orang, termasuk umat katolik di Indonesia.
Ecclesia domestica
Meski demikian, SAGKI 2015 berharap agar pengalaman akan rahmat dan kasih Allah seperti termaktub dalam tagline “Sukacita Injil” itu jangan hanya tinggal sebagai slogan semata. Melainkan, lebih dari itu, keluarga-keluarga katolik ini diharapkan mampu menemukan jatidirinya dan identitas kritianitasnya sebagai gereja rumah tangga (ecclesia domestica).
Dalam bahasa sederhananya, keluarga-keluarga katolik diharapkan menjadi representasi Gereja Katolik dalam lingkup sosial yang paling kecil yakni dalam unit keluarga.
Sebagai ecclesia domestica, demikian bunyi keterangan rilis KWI dalan konperensi pers di Kantor KWI hari Jumat tanggal 30 Oktober 2015 lalu, keluarga-keluarga katolik diajak untuk menyadari dan membagikan sukacita yang berpusat dan bersumber dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu, SAGKI ke-4 di tahun 2015 ini berkaitan dengan SAGKI ke-3 tahun 2010.
Pada kesempatan SAGKI ke-4 ini, para keluarga katolik diajak untuk melakukan sharing mengenai best practices yang mereka lakoni dalam keluarganya masing-masing. Mereka akan berbagi kisah, cerita, dan pengalaman saat merasakan, mengalami “Sukacita Injil” dan juga memperjuangkannya serta menjadi saksi atas kebenaran “Sukacita Injil” tersebut.
Di akhir pertemuan SAGKI ke-4 ini, para keluarga yang mewakil umat katolik dari seluruh kawasan Indonesia bersama hirarki Gereja Katolik Indonesia (para uskup), segenap pastor dan kaum religius dan imam diosesan, diajak bersatu sebagai Gereja Katolik Indonesia melakukan kiprah gerakan bersama untuk membangun wajah gereja dalam rumah tangga di tengah kemajukan masyakarat Indonesia.
Kredit foto: Uskup Diosis Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM memberi berkat kepada pasangan suami-istri usai misa meriah bersama Para Uskup Indonesia di Paroki Kosambi Jakarta dalam rangka fund-raising untuk Gerakan Orangtua Asuh Seminari/GOTAUS. (Mathias Hariyadi/Sesawi.Net)