Saksi Kebangkitan

0
Lukisan Yesus bangkit (Romo Budi CM Taiwan)

Selasa, 2 April 2024

  • Kis 2:36-41;
  • Mzm 33:4-5,18-19,20,22;
  • Yoh 20:11-18.

SETIAP orang memiliki pengalaman personal dalam menghadapi perasaan sedih, manakala hati merasakan betapa pahitnya kehidupan ini.

Kehidupan memang seringkali memberikan cobaan yang begitu berat, membuat kita merasa terpuruk dan kesepian. Dari pengalaman kehilangan, kekecewaan, hingga perjuangan yang berat, hingga orang merasakan kesedihan yang mengharukan dalam mencecap pahitnya perjalanan hidup.

“Saya tahu Tuhan itu baik dan akan menolong saya, namun pada saat saya terpuruk, pengetahuan akan kebaikan Tuhan itu tidak banyak menolong,” kata seorang ibu.

“Menghidupkan harapan itulah yang saya pupuk setiap hari, supaya tetap waras dan tidak larut dan hancur dalam arus masalah yang kadang tidak mampu saya atasi. Ketika pengalaman pahit yang menyedihkan datang bertubi-tubi, saya hanya bisa berusaha melewati hari demi hari dengan harapan akan pertolongan Tuhan. Jika benar Tuhan itu baik, pasti Tuhan tidak akan membiarkan saya jatuh terpuruk.”

Memang, kadang terasa sulit untuk tetap berpikir positif ketika semua yang kita rasakan adalah hal negatif terus-menerus. Dibutuhkan kerja keras, banyak kekuatan, dan keinginan nyata untuk menjaga hati dan pikiran supaya tetap jernih.

Sebagai manudia kita terrkadang menganggap diri kita lemah tak berdaya, tak pantas dan tak mampu melaksanakan panggilan tugas pelayanan kita. Kita lupa bahwa Tuhan Yesus punya kuasa memampukan kita melakukan tugas pemberitaan Injil. Sebab ini adalah pekerjaan Tuhan.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, ”Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.”

Penulis Injil Yohanes menempatkan Maria Magdalena sebagai tokoh pertama yang menyaksikan dan berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Hal ini karena kecintaannya pada Sang Guru yang ditunjukkan dengan tindakan ingin merempah-rempahi jasad Gurunya.

Kesedihan Maria menjadi pengalaman iman untuk belajar mengenali Yesus. Seringkali Tuhan menggunakan pengalaman hidup yang tidak mengenakan, kesulitan dan tantangan dalam hidup agar kita belajar mengenal Tuhan dan percaya sepenuhnya kepada Tuhan.

Kita tidak perlu bersedih dan berputus asa karena Yesus akan mengulurkan tangan dan menyapa kita dengan nama kita di saat yang tepat. Kita hanya perlu belajar mengulurkan tangan dan membuka hati pada sapaan-Nya.

Tindakan Maria yang pagi-pagi pergi ke kubur di mana Yesus dibaringkan menjadikannya orang yang pertama kali mengetahui kebangkitan Yesus. Dialah yang pertama kali berjumpa dengan Yesus setelah kebangkitan-Nya. Jadi Maria Magdalena memiliki kualitas dan kapasitas sebagai saksi atas kebangkitan Yesus sebagai Tuhan.

Kisah perjumpaannya dengan Yesus memberinya keyakinan yang kuat bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat. Tuhan memakainya menjadi saksi untuk semua orang yang ada di muka bumi ini.

Bagaiamana dengan diriku?

Apakah aku punya niat dan cinta yang kuat untuk menjadi saksi Kristus?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version