Salah Memilih Orang

0
702 views

“Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.” (Yoh 13,18)

Beberapa orang religius berkumpul dan bicara tentang pimpinan mereka. Salah seorang berkata, “Wah selama ini kita telah salah pilih provincial. Semoga peserta kapitel tidak salah pilih lagi untuk pimpinan yang baru.”

Memilih adalah sebuah tindakan yang sering dilakukan setiap orang atau sekelompok orang. Setiap hari, tiap orang harus memilih: pakaian yang akan dikenakan, makanan yang akan dinikmati, masakan yang akan diolah serta hal-hal lainnya.

Banyak orang memerlukan waktu lama untuk memilih sesuatu yang cocok bagi dirinya: cocok warnanya, ukurannya, kegunaannya, dengan seleranya dan dengan isi dompetnya. Memilih barang atau materi perlu mempertimbangkan banyak hal.

Memilih tidak hanya terbatas pada materi atau barang, tetapi juga ditujukan untuk manusia. Orang harus memilih orang lain: sebagai teman perjalanan, pasangan hidup, pemimpin komunitas atau kongregasi, pemimpin rakyat dan bangsa, tempat untuk curhat dan kepentingan lain.

Memilih orang untuk suatu fungsi, tugas atau jabatan tertentu seringkali juga tidak mudah. Banyak syarat yang harus dipenuhi oleh para calon; banyak pertimbangan yang harus didiskusikan; perlu waktu untuk hening dan membuat diskresi; perlu mendengar informasi dari mereka yang mengenalnya secara dekat; harus disaring lewat beberapa kali pemilihan, sampai akhirnya terpilih sebuah nama.

Proses ini mengajak banyak orang untuk mengerti dan mengetahui dengan baik tentang calon yang akan dipilihnya. Sekalipun demikian, proses ini bukan jaminan bahwa pilihan mereka sungguh pribadi yang terbaik. Penyesalan sering terjadi kemudian. Banyak orang kecewa dan menyesal terhadap orang yang telah dipilihnya dan dikenal lebih dahulu.

Yesus pun tahu dengan pasti siapa saja yang dipilih-Nya menjadi rasul. Namun demikian, salah satu di antara mereka ternyata berani mengangkat tumit, artinya berkianat dengan cara yang licik; seorang darinya ternyata mengecewakan Pribadi yang telah memilihnya.

Pernahkah saya mengalami hal ini: kecewa dan menyesal karena salah memilih? Teman-teman selamat pagi dan selamat berlibur. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here