Salah Satu Konsekuensi Doa Bapa Kami

0
276 views
Doa Bapa Kami

BERDOA itu bagian penting dari kehidupan orang Kristen. Tidak ada hidup kristiani sejati yang tanpa disertai dengan doa. Semakin sering berdoa, semakin bermutulah kehidupan kristiani.

Yang dimaksud dengan doa di sini lebih dari mengucapkan pujian, syukur, pertobatan, dan permohonan. Doa iru relasi pribadi dengan Tuhan sekaligus merupakan ungkapan iman. Karena itu, kualitas iman seseorang berbanding lurus dengan kualitas doanya.

Salah satu doa kristiani yang terkenal ialah Doa Bapa Kami (Matius 6:7-15). Doa ini menegaskan relasi antara orang Kristen dengan Tuhan sebagai hubungan antara anak dan bapanya. Relasinya akrab.

Memanggil Tuhan sebagai bapa berarti menyadari bahwa semua orang adalah saudara. Lebih dari itu, orang diajak mewujudkan relasi denganTuhan dalam relasi positif dengan sesamanya.

Salah satunya ialah dengan mengampuni. Ini merupakan konsekuensi dari kasih. Tidak ada kasih sejati tanpa pengampunan. Seperti orang mengharapkan pengampunan dari Tuhan, demikian pula dia mesti mengampuni sesamanya (Matius 6: 12).

Mengampuni dalam Kitab Suci bukan hanya sekadar mengucapkan kata-kata, melainkan meliputi usaha berdamai antara dua orang (yang menyerang dan diserang; yang melukai dan dilukai). Di antara mereka mesti sungguh terwujud kasih sejati.

Dalam hal ini, mendoakan Bapa Kami tidak mudah. Kalau hanya membunyikannya tentu mudah. Tetapi mewujudkannya amat menantang. Bukankah orang cenderung sulit mengampuni secara tulus hati? Bukankah banyak yang cenderung mengampuni secara basa-basi?

Doa Bapa Kami mengingatkan mereka yang mendoakan bahwa mereka itu sama-sama anak dari Tuhan yang sama. Mereka itu bersaudara dengan siapa saja. Konsekuensinya, mereka perlu saling mencintai dan mengampuni.

Salah satu yang diminta dalam doa ini adalah mengampuni. Walau sulit, itu mesti dilakukan. Itulah salah satu konsekuensi dari Doa Bapa Kami.

Kamis, 22 Juni, 2023

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here