Bacaan 1: Bil 21:4 – 9
Bacaan 2: Flp 2:6 – 11
Injil: Yoh 3:13 – 17
SETIAP orang pasti pernah sakit dan pergi ke apotik untuk membeli obat agar sembuh. Saat ke Apotik dimana pun di Indonesia maka kita akan melihat logo “Ular & Mangkuk”, karena itu merupakan logo apotik.
Seperti yang kita ketahui ular adalah hewan yang memiliki racun (bisa) yang dapat mematikan. Namun oleh teman-teman farmasi, racun tersebut bisa diubah menjadi obat yang bermanfaat untuk menyembuhkan.
Dalam penyembuhan bangsa Israel, sebagai akibat pemberontakkannya kepada Allah maka Ia menggunakan sumber dari penghukuman, yaitu ular.
Ular yang mematikan bangsa Israel juga menjadi simbol penyembuh dan menyelamatkan bangsa itu.
Kisah bangsa Israel tersebut, dipakai oleh Tuhan Yesus saat berdiskusi dengan Nikodemus untuk menjelaskan pokok iman yang menyelamatkan.
Yesus juga akan ditinggikan di kayu salib saat menyelamatkan umat manusia, sama seperti ular yang ditinggikan Musa. Mereka yang mengimani penebusan Kristus di kayu salib maka akan diselamatkan dan beroleh hidup kekal.
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Rasul Paulus dalam peneguhannya kepada jemaat Filipi mengatakan, bahwa dalam kesederhanaan dan penderitaan di kayu salib yang hina itu, Tuhan Yesus dipermuliakan Allah.
Meski Yesus memiliki kesetaraan dengan Allah namun bukan sesuatu yang harus dipertahankan saat menjalankan misi keselamatan Allah. Ia rela mengambil rupa sebagai hamba, itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta “Penemuan Kembali Salib Kristus” (oleh St. Helena, ibunda Kaisar Konstantin Agung). Umat katolik diingatkan kembali betapa salib adalah tanda keselamatan.
Pesan hari ini:
Salib bukan hanya sekedar identitas Kristen namun tanda kemenangan dan tanda keselamatan Allah bagi manusia.
Bagi siapa saja yang mengimani Yesus Kristus yang wafat di kayu salib untuk menebus dosa manusia, maka tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
“Jika kamu mencintai dirimu, maka tak akan merusak kesehatan jiwa dan ragamu dengan kebiasaan buruk, pakailah maskermu dan tetap jaga jarak.”
Bersatu Melawan Coronavirus