Pesta Salib Suci; Bil21:4-9; Flp 2:6-11 dan Yoh 3:13-17)
Konon ketika Raja Persia menaklukkan Tanah Suci dan menduduki Yerusalem, ia merampas Salib Yesus dan membawanya ke Persia. Tetapi tidak lama kemudian, ketika Kaisar Romawi, Heraklius mengalahkan Persia, Salib Tuhan dikembalikan sebagai tuntuntan.
Heraklius sendiri memikul Salib menuju Puncak Golgota. Pada abad ke-4, salib ditemukan oleh Santa Helena, ibu Kaisar Konstantinus Agung. Sebuah Gereja dibangun di sana sebagai penghormatan terhadap Salib Tuhan.
Pesta pemuliaan Salib Tuhan hari ini, dikaitkan dengan penemuan Salib oleh Santa Helena ini.
Bagi kita orang Kristen, salib adalah sumber kehidupan dan sukacita. Karena Kristus telah ditinggikan dan dimuliakan oleh Allah Bapa-Nya sendiri. Kisah ular tembaga yang dibuat Musa di padang gurun, mau melukiskan tentang Salib Tuhan Yesus sebagai sumber hidup dan sukacita.
Karena penderitaan di salib, Allah meninggikan Yesus, dan bertekuk lututlah segala yang ada di langit dan bumi. Dengan Salib Suci, Yesus telah menyelamatkan dunia dari murka Allah.
Merayakan Pesta Salib Suci, mengajak kita menghidupi seluruh peristiwa hidup Yesus, terutama semangat cinta tanpa pamrih, pengorbanan tulus, kerendahan hati, belas kasih dan pengampunan.
Seluruh hidup murid Yesus mesti diwarnai oleh Salib Kristus, agar kita ikut bangkit bersama Dia. Karena Yesus telah bersabda: “Barangsiapa yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Aku.”
Doaku: Tuhan Yesus, ajarilah saya memikul salib kehidupanku dengan setia dan cinta, agar boleh juga mengalami sukacita kebangkitan bersama Dikau. Amen.