INI cara lain, tapi juga sangat menarik. Guna sambut kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke Indonesia, 3-6 September 2024 ini. Demi ikut memeriahkan antusiasme umat Katolik Indonesia sambut Paus Fransiskus, Direktorat Jenderal Bimas Katolik Kemenag RI gandeng PERPETAKI (Perkumpulan Perguruan Tinggi Agama Katolik Indonesia).
Idenya menantang bagi semua mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral dan Agama Katolik yang bernaung di bawah PERPETAKI. Karena, Ditjen Bimaskat Kemenag RI bersama PERPETAKI mengajak para mahasiswa asah otak dan kejernihan pikir. Dengan memotivasi mereka ikuti ajang lomba menulis artikel ilmiah.
Temanya tulisan artikel itu sangat bervariatif. Yang pasti, para mahasiswa-mahasiswi calon sarjana Pendidikan Keagamaan Katolik sengaja ditantang. Agar mau menggali lebih dalam lagi tentang semua hal dan gagasan-gagasan pemikiran Paus Fransiskus. Utamanya yang berkaitan dengan studi teologi, pastoral, katekese, dan pendidikan.
Demikian penegasan Ketua PERPETAKI Romo Dr. Maxi Un Bria Pr yang akhir pekan ini mengikuti rapat zoom tentang hasil lomba tersebut.
87 mahasiswa ikut serta
Dari 24 Sekolah Tinggi Pastoral se-Indonesia, sebanyak 87 mahasiswa-mahasiswi ambil bagian dalam perlombaan. Pengumuman hasil lomba terjadi hari Kamis 29 Agustus 2024 di Hotel Sylvia, Labuan Bajo, Flores. Setelah panitia dan dewan juri merampungkan hasil penilaian 87 karya tersebut,
Hasilnya disampaikan: 21 karya tulis dinyatakan layak dan masuk nominasi sebagai karya terbaik yang akan dirlis di jurnal-jurnal nasional terakreditrasi.
Dirjen Bimas Katolik Kemenag Drs. Suparman SE, MSi mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan proficiat kepada ke 21 mahasiswa yang karyanya berhasil masuk nominasi perlombaan ini. Para mahasiswa juara perlombaan ini mendapatkan hadiah tabungan masing-masing setiap pemenang:
- Juara I: Rp 10 juta rupiah.
- Juara II: Rp 7.500.000.
- Juara III: Rp 5.000.000.
- Juara Harapan: Rp 3.000.000.
- Para juara favorit, inspiratif dan transformatif mendapatkan hadiah tabungan masing-masing sebesar Rp2.500.000.
Selain para pemenang mendapatkan dana tabungan, mereka juga mendapatkan sertifikat perlombaan.
Dirjen Bimas Katolik Suparman berharap melalui perlombaan karya tulis ilmiah semacam ini, para mahasiswa semakin dapat menjiwai dan melakukan pikiran-pikiran inspiratif Paus Fransiskus dalam hidup menggereja dan bermasyarakat.
Direktur Pendidikan Katolik Ditjen Bimaskat Kemenag RI Dr. Salman Habeahan juga ikut memberi apresiasi para peserta lomba. Karena mereka telah berpartisipasi mempelajari dan mendalami pemikiran-pemikiran Paus Fransiskus. Dan itu mereka ungkapkan dalam karya tulis ilmiah.
Salman berharap, karya-karya tulis ilmiah tersebut dapat diterbitkan di jurnal nasional sehingga bisa bermanfaat bagi banyak pihak.
Antusiasme STP dan para mahasiswanya
Ketua Perkumpulan Perguruan Tinggi Keagamaan Katolik Indonesia (PERPETAKI), Romo Dr Maxi Un Bria Pr dalam kapasitasnya sebagaI Ketua Panitia Perlombaan Karya Tulis Ilmiah (LKTI) merasa gembira atas besarnya antusisme para peserta mengikuti perlombaan karya tulis ini. Meski dalam waktu terbatas dan berlangsung di sela-sela liburan semester, para mahasiswa tetap bersemangat ikut berpartisipasi menyambut dan memaknai kunjungan apostolik Paus Fransiskus di Indonesia.
Pada momentum pengumuman hasil LKTI, Romo Maxi mengatakan apa yang dilakukan para peserta lomba, para dewan juri dan jajaran panitia merupakan ekspresi kegembiraan PERPETAKI dan Ditjen Direktorat Bimaskat Kementerian Agama RI. Terutama karena bisa menyambut dan memaknai kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia.
Melalui perlombaan ini, ungkapnya, para mahasiswa juga menegaskan dan menampilkan wajah Gereja Indonesia yang sinodal, ber-communio, berpartisipasi, memiliki misi menghadirkan damai sejahtera dan Kabar Gembira kepada dunia. Dilakukan melalui kepedulian dan kesetiakawanan dalam memperhatikan persoalan kemanusiaan dan ekologi.
Sementara Dr. Ansel Ata Soge mewakili dewan juri ikut memberi apresiasi dan merasa bahagia dengan pencapaian para pemenang lomba. Menurut dia, dari karya tulis ilmiah hasil karya para mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Pastoral se-Indonesia muncul beberapa hal menarik. Ini layak dicatat sebagai berikut:
Pertama, para mahasiswa memiliki kepekaan sosial dalam membaca kenyataan-kenyataan sosial di sekitarnya; baik di tingkat lokal, nasional maupun persoalan yang jadi perhatian bersama di tingkat global. Taruhlah itu masalah kemiskinan, ketidakadilan, peperangan, kaum muda, pewartaaan Gereja di zaman modern, diskriminasi agama dan etnis-budaya, masa depan dialog antar agama dan krisis lingkungan atau problem ekologis yang berdampak bagi kemanusiaan secara keseluruhan; terutama mereka yang sedang miskin dan menderita.
Hal-hal demikian ini juga telah menjadi perhatian serius Paus Fransiskus. Hal itu bisa dibaca dan dicermati melalui sejumlah dokumen Gereja yang ditulis oleh Paus Fransiskus. Di antaranya Evangelii Gaudium, Laudato Si’, Fratelli Tutti, dan Laudate Deum.
Kedua, ketika menjumpai persoalan dan masalah-masalah tersebut, para mahasiswa lalu membaca dokumen-dokumen tersebut yang adalah bagian tradisi Gereja. Dibaca dan didalami dalam menyikapi realitas sosial yang tengah dihadapi bersama.
Dalam terang gagasan Paus Fransiskus, para mahasiswa-mahasiswi kemudian membaca sekali lagi kenyataan sosial yang mereka jumpai, memaknainya dan membangun idelismenya sebagai orang muda yang tak terpisahkan dari kehidupan menggereja dan bermasyarakat.
Berikut ini para pemenang Lomba Karya Tulis Ilmiah para mahasiswa Perguruan Tinggi Keagmaan Katolik se- Indonesia dalam rangka menyambut Kedatangan Paus Fransiskus.
Baca juga: Sambut Paus Fransiskus: Katekese Paus di Keuskupan Agung Semarang (4)