Sandyawan Sumardi Menepis Badai Isu Miring

1
16,358 views
Sandyawan Sumardi (Ist)

SEPANJANG dua hari terakhir ini, di medsos berkeliaran postingan aneh-aneh yang mendiskreditkan nama Sandyawan Sumardi, mantan pastor Jesuit yang aktif  membela korban penggusuran permukiman di tepian sungai di Bukit Duri, Jakarta.

Redaksi Sesawi.Net menghubungi Sandyawan Sumardi dan dengan senang hati mantan pastor Jesuit berdarah campuran Jawa dan Manado ini menjawab aneka tudingan miring yang tak berdasar tentang dirinya.

Sandyawan Sumardi secara resmi telah meninggalkan imamatnya sebagai Pastor Jesuit secara baik-baik pada tahun 2006. Ia  kemudian menikahi seorang perempuan katolik asal Paroki Grogol, Jakarta Barat dan keluarga ini tetap katolik.

  1. Selama bulan-bulan terakhir ini, Sandyawan Sumardi bekerja seperti biasa. Ia tidak pernah mengeluarkan pernyataan apa pun tentang hal apa pun. “Saya sedang bekerja biasa-biasa saja, ya memang dengan segala keterbatasan saya, saya masih bersusah-payah menemani, mendampingi, dan membela korban-korban penggusuran terutama komunitas warga Bukit Duri yang tak usai-usai juga perkara deritanya, meski pada tanggal 5 Januari 2017 lalu gugatan hukumnya terhadap kebijakan penggusuran Pemprov DKI dan BBWSCC (Kepmen PU-PR) di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negera (PTUN) dinyatakan menang secara mutlak. Artinya penggusuran yang dilakukan secara paksa oleh Pemprov DKI jelas merupakan tindakan melawan hukum,” tulisnya.
  2. Ia menyatakan bahwa namaya telah dicatut secara tidak proporsional untuk mendiskreditkan pihak lain. “Tiba-tiba pada hari  Kamis 9 Februari 2017, saya mendengar suara kegaduhan di media sosial dan telepon pribadi: bahwa nama saya telah diangkat/dipakai orang (saya sama sekali tidak dihubungi) untuk bicara pada komunitas Kristen-Katolik, guna menghimbau: jangan memilih gubernur petahana,” tulisnya lagi.
  3. “Ya ini (komentar-komentar yang negatif itu) ini benar-benar tidak fair,” katanya menanggapi berbagai tudingan miring yang seakan-akan dia membuat banyak orang –termasuk umat katolik—merasa diadudomba oleh pihak pencatut namanya.
  4. “Tolong sebarkan hak jawab saya. Ini hak jawab pribadi saya,” tulisnya kemudian kepada Sesawi.Net.

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here