Sang Kekasih Hati

0
419 views
Sang Kekasih Hati

Bacaan 1: Kid 3:1-4a (2Kor 4:14-17)
Injil: Yoh 20:1. 11-18

“KEKASIH hati dengarkan aku, tak mau jika dirimu pergi, karena hanya kau yang kusayangi, tetaplah disini, diriku tak mau kamu hilang, jangan pergi menjauh, tanpamu hidupku hampa…”

Sayup kudengar lirik sebuah lagu yang mampu membuatku menerawang dua ribu tahun lalu.
Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santa Maria Magdalena.

Sosok kontroversial yang sempat dipandang sebagai pelacur padahal bukan. Kitab Suci hanya menyatakan dia adalah perempuan yang dirasuki tujuh roh jahat.

Dalam novel yang ditulis Dan Brown berjudul The Da Vinci Code yang kemudian diangkat ke layar lebar, juga berkembang ide liar dan menyesatkan tentang kedekatan Maria Magdalena dengan Yesus.

Maria Magdalena dipulihkan oleh Yesus dari roh-roh jahat dan sejak saat itu selalu mengikut Yesus dalam pewartaan-Nya kemana pun pergi serta membiayai kegiatan para murid-Nya dengan harta yang dimilikinya.

Posisinya dalam kerasulan cukup penting, ia mendampingi-Nya hingga meninggal di kayu salib.

Maria Magdalena orang pertama yang menyaksikan makam Yesus kosong dan mengalami perjumpaan sebagai orang pertama dalam kebangkitan-Nya.

Sapaan sayang Tuhan Yesus mampu mengembalikan iman dan harapannya, “Maria”

Suara dan sapaan yang tentu tidak asing bagi Maria Magdalena.

Dan Tuhan pun mengutusnya untuk mewartakan kabar sukacita kebangkitan-Nya kepada para rasul.

“Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.”

Maka Maria Magdalena juga mendapatkan sebutan “Rasul dari Para Rasul”.

Perjumpaan Maria Magdalena, penuh kerinduan pada “Sang Kekasih Hati” yaitu Tuhan Yesus.

Kerinduan yang sama dari bangsa Israel saat ingin kembali bersama Allah digambarkan dalam kitab Kidung Agung.

“Apakah kamu melihat jantung hatiku?”

Baru saja aku meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan aku.

Pesan hari ini

Mungkin Tuhan juga punya sapaan unik bagi kita masing-masing, sama seperti sapaan-Nya pada Maria Magdalena.

Kita semua adalah “Kekasih Hati-Nya”, dengarkan sapaan dan pengutusan-Nya serta laksanakan.

“Cintaku padamu adalah sebuah perjalanan. Mulai sejak awal untuk selamanya, dan berakhir tidak pernah.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here