Sarapan Dulu, Biar Ga Gagal Fokus

0
263 views
Ilustrasi: Saatnya makan bersama usai doa.
  • Bacaan 1:  Kis 4: 1-12
  • Injil: Yoh 21: 1-14

DALAM banyak kesempatan para murid sering tidak nyambung dan juga gagal fokus bila berhadapan dengan Tuhan Yesus. Tapi begitulah, barangkali bahasa Tuhan memang berbeda dengan bahasa manusia sehingga perlu bimbingan dari-Nya untuk memahami setiap sabda-Nya.

Kali ini, para murid tidak mengenali Tuhan Yesus ketika Ia berdiri di pantai Tiberias meski sudah dua kali mengalami penampakan setelah Kebangkitan-Nya.

Sejak kematian-Nya maka para murid seolah kehilangan harapan, mereka terpencar, pulang kampung dan ada yang kembali menekuni profesi lama sama yang dilakukan oleh Simon Petrus, anak-anak Zebedeus bersama Tomas (Didimus) dan Natanael, mereka kembali ke habitat sebagai nelayan.

Profesi yang sudah lama tak digeluti membuat mereka tumpul dan kehilangan naluri kenelayanannya sehingga semalaman tak mendapatkan ikan.

Ketika siang hari Yesus ada dipantai dan meminta lauk-pauk dengan lesu mereka menjawab, “Tidak ada” serta tidak ada satu pun di antara mereka yang mengenali-Nya.

Ketika Tuhan Yesus memberikan mukjizat penangkapan ikan dalam jumlah yang banyak, barulah satu orang murid, yaitu “murid yang Dikasih-Nya” sadar bahwa itu Tuhan dan segera Petrus pun menyadari mukjizat itu, bergegas menemui Tuhan Yesus dengan melompat dari perahu menuju pantai.

Di pinggir pantai, Tuhan telah menyiapkan api bakaran serta sepotong roti dan ikan, dengan tambahan ikan tangkapan para murid maka mereka menyantap sarapan di siang hari itu.

Kini mereka telah menyadari bahwa itu Tuhan sehingga tidak ada yang berani bertanya, “Siapakah Engkau?”.

Kehadiran Tuhan senantiasa membawa sukacita, mereka yang tadinya sedih, kecewa, lesu karena ditinggal Yesus mati dan hilang harapan karena tidak ada hasil tangkapan ikan semalaman berubah menjadi sukacita karena kehadiran-Nya.

Oleh sukacitanya itu Petrus dan Yohanes berani menghadapi sidang dihadapan para imam Besar, pemimpin-pemimpin Yahudi serta para ahli Taurat.

Dengan berani mereka berkata bahwa kuasa penyembuhan yang mereka lakukan terhadap pengemis lumpuh itu berasal dari Tuhan Yesus Kristus, nabi yang mereka salibkan namun telah dibangkitkan Allah.

Mereka meyakinkan bahwa Keselamatan hanyalah milik Kristus, “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia…”.

Pesan hari ini

Bersama Tuhan Yesus aku tidak pernah lapar sebab Ia senantiasa menyediakan makan bagiku agar kuat, sehat dan tidak gagal fokus untuk mengenal-Nya.

Kehadiran-Nya selalu membawa sukacita bagiku, menguatkan disaat aku lesu dan kehilangan harapan, sebab Ia adalah jalan menuju Keselamatan.

Jangan panik hanya karena Coronavirus namun selalu waspada, Tuhan Yesus akan memberi kekuatan untuk boleh menghadapi serangannya.

Bersatu Kita Melawan Coronavirus

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here