Saulus, Ranting yang Diselamatkan

0
44 views
Ilustrasi: Akulah pokok anggur dan engkau rantingnya, by Vatican News.

Puncta 28 April 2024
Minggu Paskah V
Yohanes 15: 1-8

DALAM dunia tanam menanam, ada proses dimana ranting-ranting yang tidak berbuah dipotong dan dibuang. Ranting-ranting itu dibersihkan supaya pohon makin subur, tidak dibebani dengan ranting yang hanya makan dari pokok buah tetapi tidak menghasilkan apa-apa.

Ranting-ranting itu “dirempeli” agar nutrisi-nutrisi makanan lancar mengalir pada ranting yang subur. Dengan demikian buahnya akan semakin banyak.

Bacaan pertama Minggu ini dari Kisah Para Rasul bisa dihubungkan dengan bacaan Injil yang berbicara tentang ranting dan pokok anggur.

Yesus berkata, “Akulah pokok anggur yang benar, dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting yang berbuah dibersihkan-Nya, supaya berbuah lebih banyak.”

Saulus bertobat dan menjadi ranting baru dalam jemaat. Dia menggabungkan diri dengan murid-murid Yesus di Yerusalem. Bergabungnya Saulus tidak diterima dengan mudah. Mereka semua takut kepadanya, karena mereka tidak percaya.

Tetapi Barnabas menerima Saulus dan dibawanya Saulus kepada rasul-rasul. Barnabas mencoba menyakinkan para pimpinan bahwa Saulus sungguh bertobat. Saulus diterima di Yerusalem untuk beberapa saat.

Ia mengajar dengan berani dalam nama Tuhan. Tentu saja hal ini menimbulkan masalah karena ia berhadapan dengan orang-orang Yahudi, kaumnya sendiri yang dulu dibelanya.

Kehadiran Saulus menimbulkan perselisihan dan pertentangan. Bahkan dia mau dibunuh oleh mereka. Ranting baru itu tidak produktif. Kehadirannya tidak membuahkan ketentraman dan kedamaian.

Maka dipotonglah ranting baru itu. Mereka membawa Saulus pulang kampung di Tarsus. Selama beberapa waktu umat di seluruh Yudea, Galilea, dan Samaria berada dalam keadaan aman dan tenang, karena ranting yang menimbulkan pertentangan sudah dipindahkan ke Tarsus.

Ranting baru harus ditanam di tempat yang baru. Barnabaslah orang yang mengambil Saulus dari Tarsus dan diajak ke Antiokia. Barnabas dan Saulus menjadi pokok tanaman baru di Antiokia. Jemaat di sana dapat tumbuh berkembang dengan baik karena jasa Barnabas dan Saulus.

Seperti Saulus, dia tetap tinggal di dalam pokok anggur yaitu Yesus, maka dia bertumbuh subur dan menghasilkan buah berlimpah. Jika dia tetap tinggal di Tarsus, dia tidak berkembang.

Karena Barnabas menggabungkannya dengan jemaat Yesus, maka Saulus menjadi pekabar Injil yang handal. Dia menjadi Guru segala bangsa, membawa iman Kristen ke mana-mana.

Ia menjadi ranting yang subur, karena bersatu dengan pokok anggur sejati yaitu Kristus.

Apakah kita menjadi ranting yang subur di dalam jemaat ataukah kita hanya benalu yang menggerogoti pokok tanaman tetapi tidak menghasilkan apa-apa?

Masak sayur lodeh di atas kuwali,
Bumbunya lengkap rasa enak sekali.
Yesus adalah Pokok Anggur Sejati,
Tinggal di dalam-Nya tidak akan mati.

Cawas, Tinggal bersama-Nya
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here