LEA adalah nama perempuan muda ini. Asalnya dari Brastagi, Provinsi Sumatera Utara alias Sumut.
Selepas SMA dan karena “kebutuhan” keluarganya yang mendesak –waktu itu kakaknya mengalami sakit serius- Lea sampai ihklas merelakan masa mudanya. Dengan semangat sangat ihklas.
Ia lalu tinggalkan Brastagi dan Medan. Untuk kemudian bekerja sangat keras. Penuh lika-liku dan pelik untuk bisa sampai “di situ”.
Menjadi TKI di Malaysia
Lea lalu menghabiskan hari-hari indahnya sebagai perempuan enerjik di sebuah pabrik.
Bukan di Brastagi. Juga bukan di Medan, Sumut. Tapi di Malaysia.
“Saya menjadi TKI. Bekerja di Malaysia. Selama kurang lebih tiga tahun di negeri jiran. Mencari penghidupan dan uang untuk menabung. Agar keluarga saya bisa hidup lebih tenang,” kata Lea menjawab Titch TV dan Sesawi.Net tanggal 8 Juni 2022 lalu.
Percakapan dengan Lea terjadi di kapel Biara St. Fransiskus Susteran OSF Gedangan, Semarang. Usai Lea bersama 26 calon suster OSF Semarang lainnya –semuanya dari Postulat-Novisiat OSF di Banyumanik, Semarang- “turun ke bawah” ke OSF Gedangan.
Untuk mengikuti program pelatihan dan lokakarya “Kepemimpinan Berintegritas dan Semangat Anti Korupsi” bersama tim kecil para fasilitator dari Yayasan Bhukmiksara.
Ingin jadi Suster OSF Semarang
Meski pernah jadi TKI, namun Lea tak ragu juga ingin menjadi seorang suster biarawati.
“Sekarang ini, status saya baru seorang Postulan. Calon Novis Suster OSF Semarang,” katanya super sumringah.
Seperti tampak jelas dalam video ini.
Melalui teman baik di IG
Darimana kenal OSF Semarang? Padahal kamu hidup di Negeri Jiran?
“Justru itu kisah indahnya,” katanya senang.
“Melalui seorang teman di IG,” aku Lea, “kakak itu yang telah memperkenalkan OSF Semarang kepada saya,” tambah Lea dengan gegap gempita.
Kredit video
- Juru kamera dan penulis: Mathias Hariyadi.
- Properti: Royani Ping.
- Lokasi: Kapel Biara St. Fransiskus – Susteran OSF Gedangan, Semarang.
- Produksi Titch TV – Juni 2022.
Hebat, mantap semangatnya Lea