MENGAWALI doa sebelum kegiatan sekolah itu lumrah. Namun berdoa dalam bentuk ibadat sabda menjadi kesan unik untuk lembaga pendidikan katolik. Hal ini telah ditanamkan bagi Sekolah Dasar Katolik (SDK) Frater Don Bosco, Manado dan menjadi tradisi. Aktivitas ini ternyata
Kepala sekolah, SDK Frater Don Bosco, Frater Yasintus Seran, CMM ketika memberikan penjelasan seputar sepak terjang sekolah ini, Rabu, (31/8/2016) mengakui jika kebiasaan ibadat sabda sebelum kegiatan belajar mangajar mempunyai maksud dan tujuan khusus. Terlebih ingin ditunjukkan identitas kita sebagai sekolah katolik. Iman katolik perlu dibentuk dengan kegiatan doa. Anak-anak perlu mendapat perhatian khusus untuk mengembangkan iman sejak usia dini yang dibentuk di bangku pendidikan.
Ternyata semua anggota komunitas sekolah ini, diwajibkan untuk mengikuti ibadat sabda tanpa kenal perbedaan. Bagi Yasintus berdoa kepada Tuhan berlaku bagi siapa saja. Bahkan
yang memimpin ibadat sabda ditugaskan untuk para guru termasuk non katolik. “Sekolah kami ada beberapa guru non katolik. Mereka mengambil bagian dalam ibadat bersama, bahkan ditugaskan untuk memimpin ibadat sesuai jadwal yang dibagikan. Kebiasaan ini telah lama berjalan, jadi tidak ada masalah. Semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan,” lanjut Seran, ketika ditanya di ruang kerja kepala sekolah.
Sekolah Dasar Katolik Frater Don Bosco, Manado telah berdiri kokoh sejak tahun 1923. Salah satu kekhasan