Sebelum Balik ke Napoli, Suster Misionaris Kampanyekan Budaya Lokal Manggarai-Flores di Car Free Day Jakarta

0
358 views
Suster misionaris Indonesia di Napoli, Italia, berpartisipasi dalam acara sederhana memamerkan kekayaan budaya khas Manggarai, Flores Barat, di Car Free Day Jakarta, akhir Agustus 2022. (Dok. Sr. Maria Helmina Jeniu MBC/Napoli)

INI kisah sangat ringan; terjadi pada hari Minggu tanggal 21 Augustus 2022 lalu.

Sebelum kembali ke tanah misi di Napoli, Italia, dan bersama teman bernama Sr. Yuliana MBC, saya iseng-iseng menyempatkan diri ikut kegiatan CFD (Car free day) di Jakarta.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memeriakan Hut ke-77 RI yang diprakarsai oleh KAMMi (Komunitas Anak Muda Manggarai) dan kakak senior di Jakarta: Bu Josefina Syukur.

Acara dimulai pukul 06:30 WIB dari depan FX Plaza Sudirman dan berakhir di Bundaran HI. Kegiatan meliputi aksi jalan santai, jalan sehat dan menari Congka Sae massal.

Pakai busana dan aksesori khas Manggarai

Setiap anggota yang mengikuti kegiatan ini untuk sanità harus mengenakan kebaya warna bebas dengan kain songke. Juga boleh ditambahi dengan selendang, retu atau balibelo. Sedangkan untuk pria harus mengenakan atasan bebas dan kain songke, sapu, atau topi.

Tujuan acara tersebut adalah memperkenalkan budaya Manggarai di tanah rantau; khususnya kain songke sebagai tenunan khas masyarakat Manggarai. Sekaligus mendukung gerakan “Kebaya Goes to UNESCO”.

Lainnya adalah upaya semakin mempererat tali persaudaraan antara sesama masyarakat Manggarai di tanah rantau.

Kain songke Manggarai

Kain songke adalah tenunan khas masyarakat di Manggarai, Flores Barat, NTT.

Kain tenunan ini menjadi busana wajib yang harus dikenakan semua orang. Manakala berlangsung acara-acara adat budaya lokal seperti misalnya kenduri, penti, membuka ladang baru.

Juga harus dipakai, saat masuk minta (perjumpaan awal keluarga pengantin pria dan perempuan), acara nempung, kaum laki-laki biasanya mengenakan (tengge) songke.

Itu harus dikombinasikan dengan selendang dan peci khas Manggarai.

Sementara, kaum perempuan juga akan mengenakannya;  dengan cara (deng) songke dan atasan kebaya; lalu di kombinasikan dengan selendang.

Kain songke juga dikenakan oleh para petarung dalam tarian Caci serta digunakan sebagai mas kawin (belis); bahkan juga untuk membungkus  jenazah.

Kain songke umumnya berwarna dasar hitam dengan motif yang beragam di atasnya.

Antusiasme besar dari segenap peserta dari kerabat Manggarai saat berlangsung Car Free Day di Jakarta, 24 Agustus 2022. Semua bersukacita karena bisa “unjuk gigi” memamerkan kekayaan budaya lokal di Manggarai, Flores Barat, kepada publik masyarakat Ibukota Jakarta. (Dok. Sr. Maria Helminia Jeniu MBC)
Dua suster misionaris asal Manggarai di Flores yakni Sr. Yuliana MBC (kedua dari kiri) dan Sr. Maria Helminia Jeniu MBC (paling kanan) ambil bagian dalam “peragaan busana” dan budaya khas Manggarai di Car Free Day Jakarta, Minggu tanggal 24 Agustus 2022. (Dok. Sr. Helminia Jenius MBC)

Turut hadir dalam kegiatan ini Ny. Ani Plate -isteri Menkominfo Johnny G. Plate- dan seluruh masyarakat Manggarai di Jabotabek dan sekitarnya.

Kegiatan CFD ini berjalan dengan aman. Semua mengambil bagian di dalam acara tersebut begitu semangat antusias, rasa sukacita; dan lebih khususnya kami juga bisa memanfaatkan momen tersebut untuk saling menyapa, mengenal satu dengan yang lain.

Setidaknya, kami merasa bangga, karena bisa menunjukan kecintaan kami kepada kain songke dan tanah kebanggaan kami: Manggarai di kawasan Flores Barat, NTT.

Kegiatan ini ditutupi dengan tarian Congka Sae massal di Bundaran HI. Dipimpin langsung oleh Ny. Ani Plate. Walaupun di tengah hiruk pikuknya orang-orang yang sedang berolahraga di sepanjang jalan, tetapi kami sungguh tidak kalah semangat. Dalam upaya memamerkan tarian Congka Sae ini sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Manggarai.

Sejenak rela berada di bawah terik matahari di pagi hari. Ini demi memamerkan kekayaan budaya khas Manggarai, Flores. Kami lakukan di Car Free Day Jakarta, Minggu (24/8/2022)

Ketemu dengan mantan Dubes RI Vatikan

Di sela-sela kegiatan tersebut, kami mendapatkan kunjungan khusus dari mantan Dubes RI untuk Vatikan Bapak Amrih Jinangkung bersama ibu.

Kami bersalamam sekaligus berpamitan, karena hari itu juga saya harus kembali ke tanah misi di Napoli, Italia. Selebihnya, inilah bukti cinta kami akan “tanah air beta” di Manggarai, Flores, NTT. Kami lakukan dengan menyaksikan dari dekat tarian Congka Sae.

Bertemu dengan mantan Dubes RI untuk Tahta Suci Vatikan Pak Amrih Jinangkung bersama isteri. Dua suster misionaris asal Indonesia yang kini berkarya di Napoli, Italia, ikut berpartisipasi memperkenalkan kekayaan budaya khas Manggarai, Flores, kepada segenap publik di Jakarta di ajang kegiatan Car Free Day, 24 Agustus 2022. (Dok. Sr. Maria Helminia Jeniu MBC)
Sejenak berfoto dengan mantan Dubes RI untuk Tahta Suci Pak Amrih Jinangkung bersama isteri yang tanpa sengaja bertemu di Car Free Day Jakarta, Minggu (24/8/2022)

Di sela-sela obrolan panjang dengan banyak pihak itu, Pak Amrih dan isteri menyampaikan rasa bangga dan bahagia karena bisa berkenalan dengan orang-orang “sekampung” kami dari Manggarai. Taruhlah itu dengan Yosefa Pandy, penggagas kegiatan ini.

Ia mengatakan, kegiatan beberapa waktu lalu itu sederhana, tapi menarik. Ia mengaku sangat senang, karena meskipun sederhana tapi publik yang hadir di acara itu terlihat sangat antusias mengikutinya.

Yosefa Pandy sungguh berharap, semoga kegiatan ini bisa menginspirasi banyak orang -khususnya generasi muda- untuk selalu bangga akan kekayaan budaya kita.

Kegiatan tersebut kami tutup dengan makan siang bersama di alam terbuka di tepi jalanan.

Rasa bahagia bisa bertemu dengan kawan dan semua kerabat dari “tanahair asal” dari Manggarai, Flores, saat digelar acara ringan di Car Free Day Jakarta. (Dok. Sr. Helminia Jeniu MBC)
Semua senang, semua bahagia, terbayar sudah segala upaya untuk mengenalkan kekayaan budaya tradisi khas Manggarai di Flores Barat kepada masyarakat publik di Jakarta saat berlangsung Car Free Day, Minggu 24 Agustus 2022.
Bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru di acara Car Free Day Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here