Bacaan 1: Flp 2:1-4
Injil: Luk 14:12-14
Suatu ketika saya duduk menikmati di sebuah kedai Kopi di Venice, Italia. Lalu seorang pria masuk dan pesan dua cangkir kopi,
“Dua cangkir kopi, satu di antaranya letakkan di dinding.”
Kemudian pelayan menempelkan kertas bertuliskan “secangkir kopi” di dinding.
Berikutnya lagi ada tiga anak muda masuk dan pesan lima cangkir Kopi, “Lima cangkir kopi, dua di dinding.”
Pelayan kembali menempelkan secarik kertas di dinding bertuliskan “dua cangkir kopi di dinding.”
Di sore hari yang dingin itu tiba-tiba masuk seorang pria dengan pakaian lusuh, duduk, melihat ke dinding dan bicara ke pelayan, “Satu cangkir kopi dari dinding.”
Dengan tanpa memandang rendah namun penuh senyum, pelayan menyajikan secangkir kopi pada pria berpakaian lusuh itu. Setelah diminumnya kopi tersebut, pria itu lalu pamit pergi tanpa membayar. Dan pelayan membuang satu kertas secangkir kopi di dinding.
Sungguh pemandangan yang mengagumkan, kepedulian pada kaum miskin dengan menyajikan secangkir kopi sekedar untuk menghangatkan badan di saat cuaca dingin.
Orang yang punya kelebihan duit hanya perlu menitipkan secangkir kopi bagi mereka yang perlu kopi namun tak punya uang tanpa harus saling tahu sama lain, siapa yang memberi dan siapa yang diberi.
Pelayan pun melayaninya dengan penuh hormat dan yang meminta kopi tanpa harus merasa rendah diri.
“…Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”
Demikian perintah Tuhan Yesus bagi kita semua pengikut-Nya untuk lebih peduli pada kaum marjinal.
Dalam peneguhannya kepada jemaat Filipi, Rasul Paulus mengingatkan,
“…hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.”
Jemaat Filipi diingatkan agar tidak egois namun peduli kepada orang lain yang memerlukan bantuan.
Pesan hari ini
Allah sering tampil pada wajah-wajah orang terpinggirkan, maka hendaknya sebagai Gereja harus memberi perhatian pada mereka.
“Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudara-mu yang tertindas dan yang miskin di negerimu.” Ulangan 15:11.