SETELAH enam kota (Jakarta, Medan, Malang, Bandung, Manado, Kupang), Kota Semarang menjadi tujuan terakhir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan Literasi Media bagi ratusan orang muda Katolik (OMK) Keuskupan Agung Semarang.
“Kami berharap tahun depan, bakal dilanjutkan di kota-kota lain di seluruh keuskupan di Indonesia,”ujar Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Romo Kamilus Pantus, di Rumah Retret Panjer Enjing, Gedanganak, Ungaran, Semarang, Sabtu (25/11).
Menggandeng Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), selama dua hari, Sabtu hingga Minggu (25-26/11) Kominfo telah memberikan pemahaman pada anak-anak muda generasi milenial untuk tidak gagu dan apatis dengan media sosial.
Kamilus yang juga menjadi salah satu pembicara mengajak OMK untuk tidak takut menjadi agen penyebar kabar baik. Di dunia baru, dunia internet ini, OMK harus berani dan aktif menyebarkan kebaikan kepada siapa saja lewat media sosial.
Tenaga Ahli Dirjen Komunikasi Informasi Publik Kominfo Hendrasmo bahkan menyebutkan, peran OMK makin penting karena situasi kebangsaan kita saat ini sedang terancam akibat paham-paham radikal, antipancasila yang melunturkan kebersamaan dan persatuan bangsa.
“OMK bisa berpartisipasi secara virtual dengan memberi komentar dan pernyataan-pernyataan positif di media sosial,”ujar Hendrasmo.
Di bagian akhir, mantan editor portal MSN Margaretha Astaman mengajak OMK untuk membangun sinergi dan kebersamaan menghadang berbagai konten-konten negatif yang beredar di media sosial.
“Kalau kita sendiri, kita tidak akan kuat. Maka marilah bersama setelah dua hari berlatih membuat vlog, membuat meme kita membangun kekuatan menyebarkan konten-konten positif di dunia media sosial tempat kita hidup sekarang,”ujar Margie, demikian wanita ini biasa disapa.