ALUNAN musik khas Dayak dari instrumen alat petik sape dengan latar suara hutan belantara Kalimantan menandai dimulainya misa syukur HUT ke-203 Kongregasi Suster PMY; juga 85 tahun karya Kongregasi PMY di Indonesia.
Tepatnya berlangsung waktu pagi pukul 10.00 WIB tanggal 7 Juli 2023 di Kapel Komunitas Yakobus Antonius. Tempatnya berada dalam lokasi yang sama dengan Sekolah Asrama SLB G/AB Helen Keler kampus 2.
Generalat PMY di Indonesia
Ini menandai babak baru bagi Kongregasi Suster PMY, bahwa Sedayu, di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia menjadi pusat Kongregasi Suster PMY Internasional. Dahulu kala dan selama masih berkantor di Negeri Belanda, pusat Kongregasi PMY beralamat di Papenhulst 5 in ‘s-Hertogenbosch Belanda (dikenal dengan Den Bosch).
Namun, sejak tanggal 21 April 2021, pusatnya sudah bertransisi pindah lokasi dari Negeri Belanda ke Indonesia.
Alunan musik tersebut mengiringi langkah gerak tari yang tegas namun lembut seperti burung enggang yang mengepakkan sayap ditarikan oleh Sr. Kalista PMY; dari depan altar menuju pintu masuk kapel ke arah dua penari lain yaitu Sr. Anna dan Sr. Doroteia (novis).
Misa syukur tersebut juga untuk pertama kali peringatan pesta prasetia dan penerimaan Postulan. Tahun-tahun sebelumnya selalu diadakan di kapel Biara PMY Wonosobo.
Selanjutnya ketiga suster tersebut -dengan berjubah biara beserta selempang kain Timornya- dengan gerak tari maju ke altar; mengikuti irama gong khas Timor Leste mendahului prosesi masuknya dua calon Postulan yang berpakaian tradisional dengan kain khas Sumba dan Timor Leste.
Sementara, dua suster pestawati genap merayakan pesta hidup selama 25 tahun. Serta empat imam yang memimpin ekaristi.
Sebagai konselebran utama adalah Romo Antonius Gigih Yulianto CM (Visitator CM Propinsi Indonesia) didampingi Romo Andrianus Maradiyo Pr (Vikep Yogya Timur), Romo Antonius Hadi Cahyono Pr (Paroki Sedayu) dan Romo Markus Widiyoko Pr (Paroki Kumetiran).
Multi etnis di PMY
Tarian tersebut adalah tarian inkulturasi yang terinspirasi dari keberanekaragaman pribadi para suster yang ada di Kongregasi PMY. Bahwa mereka berasal dari Jawa, Kalimantan, Timor Leste, dan Sumba, tetapi tetap satu yaitu PMY.
“Kami suster PMY memiliki keunikan dari budaya, yang membawa kami semua menemukan Kristus dalam keberanekaragaman tersebut,” demikian penjelasan Sr. Kalista PMY.
Superior General PMY yang baru
Pada kesempatan berbahagia tersebut, Sr. Theresianne PMY (Superior General PMY yang baru) menerima dua Aspiran untuk memasuki jenjang postulat yaitu
- Genoveva da Costa Tilman dari Same, Distrik Manufahi, Timor Leste.
- Ariance Bali Mema dari Waikadada, Kodi Bangedo, Sumbar Barat Daya, NTT.
Pada kesempatan yang sama, Sr. Theresianne PMY juga menyaksikan dan menerima prasetia 25 tahun hidup membiara:
- Sr. Crescentiana Lidwina Tutut Wahyuningrum PMY.
- Sr. Emilia Fransiska Dian Widhowati PMY
Serta menerima pembaharuan triprasetya para suster:
- Sr. Zita Ahyu Hanli PMY.
- Sr. Elisabeth Asilde Faria Sarmento PMY.
- Sr. Fransisca Lumana PMY.
- Sr. Kalista Rosalia Rieka Intirmanti PMY.
- Sr. Yakoba Lupiana Tutut Pretiwi PMY.
Tahun ini sungguh menggembirakan. Selain Ariance Bali Mema, pemudi Sumba pertama, yang bergabung masuk dalamm Kongregasi Suster PMY. Ia akan memulai masa postulat. Ada juga dua pemudi dari Sumba yang memberanikan diri bergabung sebagai Aspiran, yaitu
- Stefania Wipan Tena dari Kalembu Weri, Waijewa Barat, Sumba Barat Daya, NTT.
- Maria Dominika Bora dari Kalembu Weri, Waijewa Barat, Sumba Barat Daya, NTT.
Selain keluarga pestawati dan para guru, karyawan sekolah asrama SLB G A/B Helen Keler, umat Sedayu, hadir juga para Suster HK, Suster CM, Suster PIJ dan Bruder FIC, yang komunitas mereka berada di wilayah Sedayu.
Serta para imam MSC, CSsR, dan Suster OSF.
Keluarga Vincentian yang hadir para Romo CM, Bruder FC, Frater CMM dan Suster SPM.