LAZIMNYA yang terjadi, kita sering bertepuk tangan karena ingin menciptakan suasana antusiasme gembira dan mendukung suasana. Jadi, suasana serba riang gembira dan semangat membakar massa itulah yang kurang lebih ingin kita ciptakan dengan cara bertepuk tangan.
Namun sebuah sekolah dasar di Sydney, Australia, baru saja mengeluarkan larangan keras: tidak boleh ada tepuk tangan di ruang-ruang kelas. Alasannya, demikian laporan BBC International, tepuk tangan hanya akan mendatangkan kebisingan. “Itu sangat mengganggu murid dengan tingkat kepekaan yang tinggi,” demikian laporan BBC International pada hari Jumat siang tanggal 22 Juli 2016 ini.
Larangan ini juga dimaksudkan untuk mengurangi frekuensi murid menggerakan bagian-bagian tertentu dari badan fisiknya untuk menghindari stres atau kegelisahan. Istilah teknisnya fidgeting.
Media Australia bereaksi keras mengencam larangan tepuk tangan ini yang beberapa hari ini diterapkan di sekolah Elanora Heights Public School di kawasan hunian pantai sebelah utara Sydney. Jajaran manajemen sekolah ini bahkan dengan bangga mengkampanyekan bahwa sejak kebijakan tanpa tepuk tangan ini diberlakukan di ruang-ruang kelas, maka sekolahan ini menjadi lebih ‘sunyi’ lantara para muridnya sudah menjadi terbiasa dengan ‘tradisi baru’ nya yakni menyoraki suasana dengan sikap diam.
“Ketika tangan mereka dilarang melakukan tepuk tangan, para murid lalu diajak mengarahkan tangannya ke udara dan memainkan mimik mereka menunjukkan keriangan hati,” tutur sekolah ini.