Senin, 5 September 2016
Pekan Biasa XXIII
1Kor 5:1-8;.Mzm 5:5-7.12; Luk 6:6-11
Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Aku bertanya kepada kalian: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat? Menyelamatkan orang atau membinasakannya?”
DARI Injil hari ini kita belajar dari Yesus Kristus bahwa kita harus selalu berbuat baik, tak peduli yang orang lain pikir terhadap kita. Yesus melihat kebutuhan setiap orang yang dapat Ia tolong.
Yesus melakukan yang dikhotbahkan-Nya. Ia berbicara tentang kasih dan bela rasa dan Ia menunjukkannya. Ia berbicara tentang praktik belas kasih pada hari Sabat dan Ia memperkaya hidup kita dengan daya penyembuhan-Nya.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus yang selalu memperkaya hidup kita dengan daya penyembuhan-Nya. Kita mohon pada-Nya rahmat yang memampukan kita melakukan tindakan kasih dalam hidup kita. Dapat kita tetap melakukan belas kasih kendati yang dipikirkan orang terhadap kita?
Tuhan Yesus Kristus, Engkau dapat membaca hati kami, seperti Engkau membaca hati kaum Farisi. Kami menyadari bahwa kami juga cenderung mengkritik orang lain dan tidak selalu bersikap konstruktif. Tuhan, buatlah hati kami semakin menjadi seperti Hati-Mu, menginginkan yang baik, dan murah hati meski menghadapi kritik dalam hidup kami, kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)