Onesia, izinkan aku untuk menuliskan sedikit kisahmu. Kau selalu tinggal dalam kenangan kami…
Aku terkejut ketika Sr. Yosepha, pembinamu di Asrama Santa Theresia, menyampaikan kepadaku tentang sakitmu. Kami bertemu di Kolese Kanisius Jakarta.
“Onesia sakit. Kaki-kakinya mengecil. Sekarang dia di pedalaman dengan keluarganya.” Mendengar bahwa kamu sakit dan tinggal di pedalaman membuatku kian kuatir. Aku tahu bagaimana kondisi pedalaman Papua. Di sana kau tidak akan mendapatkan pengobatan dan perawatan yang mumpuni.
“Suster, nama penyakitnya apa?”
“Tidak tahu. Hanya katanya otot-ototnya melemah dan kakinya mengecil.”
Onesia, ini bukan rahasia sama sekali. Di dokter di Papua bisa saja salah mendiagnosa. Banyak orang sudah maklum. Dokter-dokter di Papua sangat mahir untuk mendeteksi parasit malaria. Peralatan laboratorium untuk penyakit itu lumayan lengkap. Tapi bagaimana dengan penyakit yang lain? Sebaliknya, dokter-dokter di luar Papua akan kesulitan untuk mendeteksi parasit malaria.
Sekarang, kau sudah beristirahat. Barangkali kau sudah berbahagia dan tidak lagi menanggung sakit. Lepas semua beban yang silam.
Aku punya satu cerita tentangmu yang mungkin orang lain tidak pernah dengar. Namamu Onesia Vonita Gobay. Kau pernah terpilih menjadi kakak pendamping pekan orientasi siswa di sekolahmu yang amat kau banggakan itu.
Kau ingat Beny, Onesia? Dia calon siswa yang datang dari Sinak dan hendak masuk asrama putera. Kau menghukum Beny lantaran menurutmu ia suka terlambat dan kurang disiplin. Kemudian, kau menghukumnya. Aku tidak tahu hukuman apa yang kaukenakan padanya.
Beny mencoba menawar hukumannya dengan merajuk kepadamu. “Aduh, Kaka, kita dua sama-sama Gobay, baru.”
“Ah, Gobay-gobay apa! Salah tetap dihukum!” Calon siswa itu jelas tidak berani melawan. Teriakanmu sangat keras, Onesia. Boleh jadi Beny pun sudah gemetar melihat posturmu yang besar padahal ia belum sempat melihatmu bertanding basket.
Maaf, Onesia, aku tidak punya cerita yang lebih banyak lagi tentangmu. Seandainya aku punya, akan kubagikan kepada sebanyak-banyaknya temanmu agar mereka selalu mengenangmu.
Selamat beristirahat, Onesia…