Self-knowledge

0
222 views
Ilustrasi - self-knowledge

BISAKAH kasih lupa akan hakikatnya? Dapatkah dia bosan dan berhenti mengasihi?

Kasih manusia bisa jadi luntur. Namun, kasih Allah tidaklah demikian. Allah bersabda kepada manusia: “Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.”(Yes 49:15)

Allah yang adalah kasih tidak lelah bekerja untuk mewujudkan kasih-Nya. Sebagaimana Bapa-Nya, demikian pula Putera-Nya.

Maka Dia bersabda:”Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.”(Yoh 5:17)

Dia menghadirkan Allah Bapa-Nya yang memberikan kehidupan. Kehadiran dan karya-Nya tidak dibatasi; juga tidak oleh Hukum Sabat, buatan manusia.

Sikap-Nya itu mengundang amarah dan rasa benci dari orang Farisi. Mereka menganggap Dia menghujat Allah dan merusak Hukum Sabat.

Namun Sang Putera tetap pada keputusan-Nya, karena Dia mengenal siapa Diri dan misi-Nya datang ke dunia.

Ia bergeming menghadapi hujatan dan fitnahan. Bahkan dihukum mati pun tidak menghambat kehendak-Nya untuk melakukan kehendak Bapa-Nya: menyelamatkan manusia.

Demikian pula tokoh-tokoh publik yang memiliki self-knowledge. Mereka tidak terguncang oleh kebencian, fitnahan, dan tuduhan-tuduhan keji.

Semua tantangan justru membuatnya makin matang. Mereka memimpin dengan sikap dan teladan nyata, yakni teguh pada tugasnya; penuh kasih melayani orang-orang yang memberikan kekuasaan kepadanya untuk memimpin.

Benar, kata Rachel Simmons: “Self-knowledge is the foundation of real success.

Artinya, pengenalan diri adalah landasan sukses yang nyata.

Malang, 3 April 2019

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here