Home LUMBUNG GAGASAN Semangat Kehidupan Bersama

Semangat Kehidupan Bersama

0

“Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.” (Luk 7, 32)

“DISIAPKAN kegiatan jalan sehat, malah ikut kelompok hash ke luar kota; diadakan lomba makan kerupuk dan lomba memasukkan jarum ke dalam botol, dianggap mainan anak-anak; diadakan lomba paduan suara, mengeluh sulit dan tidak jadi ikut. Sebetulnya maunya apa? Mau terlibat dalam kegiatan paroki apa tidak?!”

Demikian kata-kata Romo Paroki, ketika dia tahu bahwa ada beberapa lingkungan yang tidak mau terlibat dalam kegiatan pesta paroki. Sementara warganya malah pergi keluar kota.

Menolak atau tidak mau terlibat merupakan kenyataan yang sering ditemukan di dalam kehidupan bersama, baik dalam keluarga, komunitas umat beriman, atau kelompok lain. Pengurus lingkungan mengeluh, betapa sulit mengajak semua warganya untuk terlibat aktif; para ketua komisi mengeluh betapa sulit mengundang semua tim kerja untuk bertemu dan bekerjasama; pengurus RT mengeluh, betapa sulit melibatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Orang tidak mau terlibat dalam suatu kegiatan karena sudah mempunyai acara lain pada waktu dan hari yang sama; atau mereka menolak untuk terlibat karena tidak tertarik dengan acara yang diadakan; bisa juga mereka telah mengusulkan kegiatan tertentu, tetapi tidak disetujui oleh yang lain. Ada banyak alasan, mengapa orang tidak mau terlibat dalam sebuah peristiwa atau kegiatan tertentu.

Generasi pada jaman Yohanes Pembaptis dan Yesus rupanya juga punya sikap seperti ini. Banyak orang tidak merespon atau menanggapi apa yang diserukan Yohanes. Yohanes menyerukan warta gembira tentang kedatangan Penyelamat, namun mereka tidak menanggapi. Yesus mengajak orang untuk bertobat dan menerima Kerajaan Allah, namun banyak orang tidak menerima dan menolaknya. Banyak orang tidak mau menanggapi warta gembira atau seruan pertobatan dengan banyak alasan: mengganggap Yohanes kerasukan setan dan menyebut Yesus sebagai peminum, pelahap, sahabat pemungut cukai, dsb.

Manakah sikap dan semangat hidupku dalam kehidupan bersama selama ini: cuek dan tidak peduli atau mau terlibat dengan suka cita? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version