Kamis, 13 Oktober 2016
Pekan Biasa XXVIII
Ef 1:1-10; Mzm 98:1-6; Luk 11:47-54
…. para ahli Taurat dan orang Farisi terus-menerus mengintai, dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Dengan itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya. ….
DALAM Injil hari ini kita masih membaca bagamaina Yesus Kristus mengkritisi para ahli Taurat dan kaum Farisi. Jawaban merela terhadap kasih Yesus dipenuhi dengan penolakan, ketidakpercayaan dan tanpa rasa syukur. Mereka menolak Allah dan utusan-Nya yang membimbing mereka untuk kembali pada kasih dan kepedulian-Nya.
Kita dapat menggunakan ini sebagai cermin untuk memandang hidup kita. Kita dapat mengenali pola kegagalan yang sama dan ketidakpercayaan kita dan memggunakannya sebagai bahan refleksi kita untuk menginspirasi hidup kita kembali pada Allah melalui Yesus Kristus. Kita akan seperti para ahli Taurat dan kaum Farisi jika kita gagal menerima kelemahan dan kegagalan kita karena ketegaran dan kekakuan hati kita.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara kita bersembah sujud di hadirat Yesua Kristus dalam keheningan kita menghabiskan waktu bersama-Nya di hadapan Sakramen Mahakudus. Kita dapat menggunakan kesempatan penuh rahmat yang dianugerahkan kepada kita. Itulah kesaksian kita yang hidup yang mungkin menjadi kritik bagi orang lain entah kita melihat atau mendengar efek dan dampaknya entah tidak.
Tuhan Yesus Kristus Engkau telah menggunakan kami sebagai sarana rahmat-Mu bagi sesama kami. Kami persembahkan pada-Mu hidup kami hari ini. Gunakan kami sebagai sarana rahmat dan kesaksian kasih-Mu pada sesama kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)