Sembuh berkat Iman

0
241 views
Yesus menyembuhkan anak seorang perwira Romawi. (Ist)

MASYARAKAT yang mengandalkan kepentingan membangun budaya “do ut des” (aku beri supaya kau beri). Transaksional. Mentalitas ini sering dibawa orang dalam relasinya dengan Tuhan; mengalahkan iman.

Beberapa tua-tua Yahudi yang diutus sang perwira untuk meminta Yesus agar menyembuhkan hambanya adalah contoh dari mentalitas itu.

“Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” (Lukas 7: 4-5).

Dia itu dermawan untuk gereja, jadi Tuhan harus menolongnya. Demikian kurang lebih dalam ungkapan sekarang.

Berbeda dengan perwira yang menyuruh mereka. Ketika dia tahu bahwa Yesus menuju ke rumahnya, dia mengutus beberapa sahabatnya untuk menyampaikan bahwa dia tidak pantas menerima Yesus di rumahnya (Lukas 7: 6-7).

Itulah iman sejati yang dijiwai dengan sikap rendah hati. Jangankan memberikan sesuatu, menerima Yesus saja dia merasa tidak pantas. Di hadapan-Nya perwira itu merasa diri bukan siapa-siapa.

Sama sekali tidak berjasa.

Sikap perwira yang barangkali bukan asli Yahudi itu malah menunjukkan bahwa dia sungguh mengenal Yesus. Betapa luhurnya Yesus dan betapa tidak pantas dirinya. Namun, dia memiliki iman yang kuat akan Yesus.

Dia yakin bahwa Yesus bisa menyembuhkan hambanya hanya dengan satu patah kata saja. Tidak perlu datang. “Tetapi, katakanlah sepatah kata saja, maka hambaku akan sembuh.” (Lukas 7: 7).

Apakah Yesus mengatakan sepatah kata yang diminta perwira itu? Rupanya tidak. Dia bersabda, “Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.” (Lukas 7: 9).

Dia menegaskan betapa pentingnya iman.

Hamba itu disembuhkan bukan karena perwira itu telah membangun rumah ibadah, melainkan karena imannya. Bukan karena jasa manusia, Tuhan menyembuhkan.

Berkat iman orang disembuhkan.

Senin, 12 September 2022

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here