Sembuh dari Covid-19, Hanya Ada Dua Kata: Bersyukur dan Terimakasih

0
1,553 views
Romo Bambang Rudianto saat masih dirawat di RS Carolus dan kangen makan bakmi goreng. (Ist)

BERIKUT ini surat dan ucapan syukur saya kepada semua sahabat pendoa atas peristiwa berupa berkah dan rahmat kesembuhan saya selaku penyintas Covid-19.

Saat kepastian hasil swab berturut-turut yang kedua disampaikan dan saya dinyatakan negatif, betapa leganya hati. Setelah menanti kata itu selama 42 hari.

Negatif yang positif

Kata “negatif” tidak lagi terdengar menyedihkan. Tapi untuk pertama kali kata itu terdengar “menyejukkan”.

Juga tanda “kepastian” bahwa saya dinyatakan secara medis sudah sembuh dari coronavirus penyebab Covid-19. Meskipun juga masih ada dampak Covid-19 yakni mengalami kesulitan bernafas secara mandiri. Lantaran telah terjadi fibrosis paru-paru dengan dampak ada penampakan parut di kedua paru-paru saya.

19 hari di Ruang ICU

Ini sungguh pengalaman yang tidak pernah terbayangkan. Saya sampai mengalami sakit selama 42 hari di RS Carolus Jakarta dan bahkan selama 19 harinya harus berada di Ruang ICU.

Inilah kesempatan bagi saya untuk belajar banyak dalam hal hidup beriman. Juga bersama para pasien lainnya.

Sementara saya berjuang dengan optiflow oksigen –mulai dari 85 lt sampai akhirnya dapat berkurang di hari-hari terakhir menjadi 2-3 lt– teman-teman pasien di Ruang ICU banyak yang tidak bisa melanjutkan kehidupan.

Itu karena nafasnya diganti dengan alat ventilator sampai pada akhir hidup mereka.

Syukur dan terimakasih

Pertama-tama, dengan tulisan ini, saya mau mengucapkan ungkapan terimakasih atas semua dukungan doa-doa para sahabat dari mana pun.

Maafkan, saya tidak bisa menyebut nama satu per satu. Karena setiap pagi misa online baik di Gereja Katedral Purwokerto atau Bandung, ada beberapa kali intensi misa untuk para romo, bruder, suster dan frater yang terkena Covid-19.

Sungguh, doa tanpa henti bagi semua pasien Covid-19 –termasuk saya– telah memberi kekuatan dan menyatukan semua dalam doa dan Ekaristi.

Doa komuni batin dan doa-doa lainnya dalam Ekaristi telah menjadi penghiburan dan semangat untuk saya senantiasa berharap bisa menjadi sembuh.

Momen bahagia: boleh tinggalkan RS

Hari Sabtu tanggal 6 Februari 2021 yang lalu sungguh menjadi momen yang selalu dinantikan. Karena pada akhirnya saya boleh diizinkan meninggalkan RS dan pulang.

Saya menyempatkan diri berpamitan dengan para perawat di Ruang Fransiskus dan di Ruang ICU.

Sungguh miris mendengar bahwa infonya Ruang ICU masih saja tetap penuh. Banyak pasien sudah lama mengantri agar bisa masuk Ruang ICU, karena positif terpapar Covid-19.

Mari kita terus berdoa agar Covid-19 segera dapat ditangani secara medis sehingga banyak orang disembuhkan dan tidak ada lagi yang terkena covid.

Romo Bambang Rudianto SJ

Saat masih berada di RS Carolus, Sabtu 6 Februari 2021.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here