PERINGATAN Hari Bumi Sedunia oleh IGCN (Indonesia Global Compact Network) bersama dengan anggota yang tergabung dalam IWMWG (Indonesia Water Mandate Working Group), terfokus pada isu tentang air. Acara ini digelar dengan tujuan untuk mengkampanyekan pentingnya aksi kolektif dalam mengatasi permasalahan di sektor air.
Lainnya adalah upaya mendapat pendapat atau masukan dari berbagai pihak, mencapai kesepahaman akan situasi yang mendesak untuk mengambil sebuah langkah konkrit dalam menghadapai isu air dalam skala global; dan sekaligus sebagai persiapan menuju Rio +20.
Tahun ini, acara peringatan Hari Bumi dilaksanakan di Kampus Universitas Bina Nusantara, Sabtu (13/4) dimana dihadiri sejumlah perusahaan, perguruan tinggi, LSM, dan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup. Acara diawali dengan sambutan Bernard Gunawan (CEO Bina Nusantara Group) dan YW Junardy (Presiden IGCN).
Selanjutnya pidato dari Hermono Sigit, Asisten Deputi Urusan Pengendalian Ekosistem Perairan Darat mewakili Menteri Lingkungan Hidup Indonesia. Dia juga didaulat memukul gong tanda dibukanya acara tersebut. Hermono mengemukakan sejumlah peraturan pemerintah yang mengatur sumber daya air di Indonesia dan beberapa contoh program pengelolaan sumber daya air yang telah dilakukan pemerintah.
Kelangkaan air bersih Salah satu sumber daya alam yang erat kaitannya dengan keberlanjutan makhluk hidup adalah air. Tidak hanya manusia, melainkan hewan dan tumbuhan pun sangat membutuhkan ketersediaan air, khususnya air bersih. Dengan fenomena meningkatnya kebutuhan air yang tidak seimbang dengan ketersediaan air, maka kelangkaan air sudah berada di depan mata. Kelangkaan air dapat menjadi bencana bagi kehidupan di bumi jika tidak segera ditanggapi secara serius.
Menanggapi isu tentang air yang terbilang sangat mendesak ini, IGCN membentuk Indonesia Water Mandate Working Group (IWMWG) yang bertujuan memfasilitasi perusahaan, lembaga, instansi, atau individu menjawab tantangan kebutuhan air bersih dan sanitasi di Indonesia. IWMWG dibentuk sebagai upaya bersama untuk saling berbagi informasi kegiatan anggota IGCN terkait konservasi air, penggalangan gerakan serta perluasan penyebaran informasi.
Salah satu program yang dilakukan IWMWG adalah menyediakan gambar yang dibagikan gratis bagi institusi apa pun untuk digunakan dalam kampanye kesadaran pentingnya konservasi air bersih. Gambar tersebut bisa dibuat dalam bentuk stiker atau pun banner gulung. Untuk informasi lebih lanjut cara mengunduh gambar-gambar tersebut bisa mengirim email ke indonesia.gcn@gmail.com
Presentasi best practice kebijakan konversi lingkungan hidup diberikan oleh NGO Wahana Visi Indonesia, PT Trakindo Utama, dan PT Nestle Indonesia. Nestle misalnya memaparkan kebijakan perusahaan untuk tidak mendirikan usaha pasokan bahan mentah sendiri, tetapi membeli dari para petani. Selama 35 tahun ini Nestle telah membina para peternak susu sapi dan membeli sekitar 650.000 liter susu segar setiap hari dari sekitar 33.000 peternak.
Lomba Animasi dan Blog Binus Universitas Binus sendiri turut memperingati Hari Bumi dengan menggelar Lomba animasi dan blog bertema “Save the Water” bagi pelajar. Wakil Rektor III Universitas Binus Andreas Chang menjelaskan, lomba tersebut ditujukan untuk pelajar SMU/SMK dan umum dengan tujuan meningkatkan kesadaran anak muda dan masyarakat umum akan pentingnya konservasi air.
Water Stewardship Standard Paparan tentang kebijakan penggunaan air untuk kepentingan industri disampaikan oleh Asisten Deputi Pengendalian Pencemaran Manufaktur, Prasarana dan Jasa Kementerian Lingkungan Hidup Sabar Ginting. Kemudian berlanjut dengan presentasi Direktur Eksekutif AWS (Alliance for Water Stewardship) Adrian Sym.
Sesi ini mensosialisasikan draf pertama AWS Standard dan dimaksudkan guna bisa mendapat masukan dari para undangan. AWS bertujuan meningkatkan kesadaran dan mengajak segenap unsur masyarakat untuk peduli dan bertanggung jawab dalam penggunaan air bersih di dunia yang semakin berkurang akibat kerusakan lingkungan dan kesalahan penataan.