Seminar Kebangsaaan bagi OMK Jelang AYD 2017: Radikalisme Harus Dilawan dengan Kasih Sayang, Perdamaian, dan Keadilan

0
267 views
Seminar tentang kebangsaan di Paroki St. Maria Assumpta Klaten dalam rangka Pra Event AYD.

BELAKANGAN ini, isu mengenai agama sering dijadikan sebagai “dagangan politik” untuk mencapai tujuan kelompok tertentu. Akibatnya, persatuan bangsa menjadi terkoyak. Karenanya, masyarakat lintas iman diminta untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Pernyataan ini disampaikan cendikiawan Muslim Dr. Kholilurrohman, M.Si pada seminar kebangsaan bertajuk “Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila” yang diadakan di Kampus Paroki Maria Assumpta, Klaten, Sabtu (17/6/2017).

Baca juga:   Pra Event AYD III di Paroki St .Maria Assumpta Klaten: Seminar Kebangsaan Bertema “Bedo Keno, Guyub Kuwi Kudu”

Seminar kebangsaan ini merupakan rangkaian kegiatan Pra Event Asian Youth Day (AYD) III Orang Muda Katolik (OMK) Rayon Klaten dan sekaligus dalam rangka memperingati hari Kelahiran Pancasila.

Tema Pra Event Asian Youth Day III OMK Rayon Klaten ini adalah “Bedo Keno, Guyub Kuwi Kudu” atau Berbeda Boleh, Damai Itu Harus.

Sebelumnya, Pra Event AYD I diadakan di Kota Surakarta. Sedang Pra Event AYD II digelar di Kabupaten Wonogiri.

Dalam seminar tersebut, Kyai Kholil menawarkan sejumlah opsi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Di antaranya melalui kegiatan kajian, dialog, workshop, dan camping (yang melibatkan lintas iman, lintas generasi, lintas disiplin ilmu, dan sebagainya).

Mengajak OMK membuka wawasan kebangsaan bersama empat tokoh dari lintas agama.

Wakil lintas agama

Juga dapat dilakukan dengan terus menyemai dan merawat bibit multikultur dan multiperspektif, sehingga masyarakat bisa memandang perbedaan dari berbagai persepsi agar masyarakat dapat melihat berbagai hal dengan seobjektif mungkin. “Kita harus melawan radikalisme dengan kasih sayang, perdamaian, dan keadilan,” pesannya.

Seminar kebangsaan ini menitikberatkan pada diskusi terkait upaya menjaga kerukunan di tengah kehidupan bersama. Seminar menampilkan narasumber Dr. Kholilurrohman, M.Si dan empat orang panelis yang mewakili empat agama di Kabupaten Klaten.

Dari agama Islam diwakili oleh Gus Marjuki (Ketua Gerakan Pemuda Anshor Nahdlatul Ulama Kabupaten Klaten). Agama Katolik diwakili Rama Robertus In Nugroho Budi Santoso, SJ (Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta). Agama Kristen diwakili Pendeta Wahyu Nirmala (Pendeta Gereja Kristen Jawa Jatinom). Dan agama Hindu diwakili I Wayan Sahopiartha (Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Klaten).

Pada seminar ini, narasumber dan para panelis mengajak masyarakat lintas iman untuk terus membuka komunikasi dan memulai berhubungan dengan baik guna menjaga kerukunan di tengah kehidupan yang majemuk ini. “Kita harus terus memayu hayuning bawana,” ajak mereka.

Usai seminar kebangsaan, digelar fragmen yang diperankan oleh Solidaritas Siswa-Siswi Katolik (Soliska) Fragmen membawakan sebuah cerita terkait dengan keberagaman dalam sebuah kelompok.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here