“Sabda Tuhan yang kita wartakan kepada semua orang menjadikan kita sebagai abdi-abdi kebenaran. Seorang abdi kebenaran haruslah setia menjalankan sabda dan terutama berani mewartakan Sabda Tuhan kepada sesama baik atau tidak waktunya”.
Tepat pada peringatan St. Theresia dari Avila, Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret mengantar 42 Frater menuju Altar kudus Tuhan untuk dilantik menjadi lektor dan akolit, Kamis (15/10). Pelantikan lektor dan akolit merupakan salah satu tahapan penting untuk menjadi pewarta sabda Allah.
Perayaan ekaristsi yang dipimpin langsung oleh Rm. Edwaldus Martinus Sedu,Pr Vikjen Keuskupan Maumere sekaligus Rektor Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret didampingi 8 imam lainnya dimeriahkan oleh anggota koor inti Ritapiret San Pedro choir yang dinahkodai oleh Fr. Agus Pitang (Tingkat V). Dalam kekhusyukan dan para frater lain turut mendokan ke-42 frater yang dilantik.
Berani Mewartakan Kebenaran
“Dengan menjadi lektor, Anda mengambil bagian dalam tugas Kristus. Anda punya tugas khusus menjadi pelayan iman. Anda akan mewartakan sabda Allah dalam perayaan liturgi dan dalam kesadaran iman, akan mengajar anak-anak dan orang dewasa yang telah dibaptis atau yang masih katekumen” Ujar Romo Edwaldus M. Sedu,Pr.
Para frater dengan demikian mesti turut memaklumkan kabar gembira keselamatan bagi mereka yang tidak mengenal Allah Bapa dan Yesus Kristus PuteraNya yang telah diutusNya bagi kita, kata Romo Edwald.
Setelah amanat, para frater diberi kitab suci agar direnungkan dan diwartakan dan menjadi bagian dalam hidup. Dan dijawab dengan kata “Amin” sebuah ungkapan kesediaan dari ke-42 frater untuk berani mewartakan kabar suka cita bagi umat Allah.
“Kita harus belajar menjadi kunci yang mampu memberikan pengetahuan kebenaran bagi siapa saja yang kita waratakan. Apa yang kita wartakan harus memberi pembebasan. Sumber kunci utama kita berpusat pada Tuhan Yesus Kristus” ujar Fr. San Lulu (Tingkat VI) dalam kotbah.
Pelayan Alatar yang Setia
Akolit adalah jabatan bagi kaum tertahbis untuk melayani altar Tuhan Yesus. Dengan jabatan ini ke-42 farter mengambil bagian istimewa dalam karya gereja. Sumber dan puncak hidup gereja adalah ekaristi. Karena itu, 42 frater ini diberi tugas untuk membantu para imam dan diakon dalam perayaan ekaristi.
Para fater ini juga diingatkan untuk selalu mengambil bagian dalam roti yang satu bersama sauadara-sauadara, sebagai tanda cinta pada sesama saudara dan Kristus. Mereka juga diberi patena sebagai lambang bahwa mereka adalah pelayan atas kurban Tuhan untuk saudara-saudara.
Pelantikan lektor dan akolit ini dilanjutkan dengan ekaristi sebagai ungkapan syukur. Proficiat untuk ke-42 frater.