26 FRATER tingkat IV Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur resmi diutus ke medan pastoral untuk menjalankan Tahun Orientasi Pastoral (TOP), di keuskupan masing-masing selama 2 tahun.
Ekaristi pengutusan berlangsung di Kapela Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret, Selasa (31/5/2016). Perayaan yang dipimpin langsung Praeses Seminari Tinggi St.Petrus Ritapiret RD. Philipus Ola Daen ini sekaligus menutup Bulan Rosario.
Ke-26 frater berasal dari lima keuskupan, yakni Keuskupan Ruteng (12), Keuskupan Agung Ende (8), Keuskupan Larantuka (3), Keuskupan Denpasar (2) dan Keuskupan Maumere (1).
RD. Philipus Ola Daen menyebutkan, para frater yang akan menjalankan TOP adalah mereka yang telah memiliki perkembangan dalam banyak aspek kepribadian selama proses pembinaan di Seminari Tinggi St Petrus Ritapiret. Perkembangan itu terlihat dalam bidang kepribadian dan kerohanian, keintelektualan dan kegembalaan.
“Dalam tahun formasi ini kalian telah memperoleh sejumput kemajuan dalam kepribadian, kerohanian, intelektualitas, dan kegembalaan. Dengan keyakinan akan kepribadian yang matang dan kerohanian yang kaya, kegembalaan yang terampil, nalar yang tajam, maka rumah bina calon imam Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret mengutus kalian,”ujar RD.Philipus Ola Daen.
RD.Philipus Ola Daen mengingatkan para frater, bahwa perutusan ke medan pastoral bagaikan sebuah perutusan ke sekolah terbuka. “Di medan TOP nanti kalian akan bersekolah dengan beratapkan langit, beralaskan bumi dan berdindingkan udara untuk belajar tentang kehidupan dan tempat perjumpaan dengan Allah yang berkepedulian dalam hidup,” tegas RD.Philipus Ola Daen.
Praeses juga meminta para frater selalu membina hubungan akrab dengan Tuhan dalam kehidupan berpastoral. Selain membangun hidup doa, para frater TOP diminta tahu menempatkan diri dalam membangun relasi dengan sesama dalam kehidupan bermasyarakat.
”Dalam kesibukan di paroki, Anda diminta selalu datang pada Tuhan untuk berlutut dan berdoa. Dalam membangun relasi terhadap sesama mesti selalu ingat tiga T yakni tahu diri, tahu tempat, dan tahu waktu,”tegas RD Philip di akhir pesannya.
Salah satu formator, RD. Ignasius Andreas Liwu saat kotbah memberi pesan agar para frater meneladani sikap Bunda Maria. “Kunjungan Maria terhadap Elisabeth membawa sukacita dan berkat bagi Elisabeth. Anda dalam tugas pastoral nanti mesti membawa sukacita dan berkat bagi orang yang dikunjungi.” tegas RD. Andreas Liwu.