SETIAP tanggal 15 Agustus, Gereja Semesta merayakan Pesta Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga. Bertepatan dengan pesta gerejani ini, tiga frater Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang ditahbiskan menjadi diakon calon imam.
Ketiga diakon baru SVD adalah:
- Diakon Kondrad Tampani SVD.
- Diakon Sipri Jegaut SVD.
- Diakon Joan Siagian SVD.
Perayaan Ekaristi tahbisan diakonat dipimpin oleh Uskup Keuskupan Malang Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm.
Uskup Penahbis didampingi oleh:
- Pater Provinsial SVD Provinsi Jawa: Pastor Goris Kaha SVD.
- Rektor Seminari Tinggi SVD Surya Wacana Malang: Pastor Raymundus Sudhiarsa SVD.
Para diakon tertahbis
Pukul 09.30 pagi, para tamu undangan dan keluarga para diakon sudah mulai berdatangan dari dalam maupun luar Kota Malang. Terlihat setengah jam sebelum Perayaan Ekaristi dimulai, bangku-bangku kapel Seminari Tinggi Surya Wacana sudah mulai diisi.
Tepat pukul 10.00 pagi, Perayaan Ekaristi dimulai dengan perarakan sembari nyanyian yang sangat meriah dari koor para frater dan bruder SVD Provinsi Jawa.
Perayaan ekaristi secara khusus liturgi pentahbisan berjalan baik dan lancar. Tidak ada kendala atau kesan kurang baik yang datang dari para imam atau undangan yang hadir.
Semuanya terselenggara dengan sangat rapi dan meriah.
Wejangan uskup
Dalam misa tahbisan diakonat SVD ini, Uskup Keuskupan Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm menyampaikan begitu banyak pesan. Juga sejumlah wise words atau quotes’bagi para calon diakon tertahbis. Yang paling fundamental adalah seseorang ditahbiskan menjadi diakon adalah untuk tugas pelayanan.
“Diakon ditugaskan untuk melayani, bukan untuk menguasai,” ungkap Mgr. Henricus.
Jadi, tanpa pelayanan, maka tahbisan itu tidak memiliki guna atau nirfaedah.
Menjadi pelayan
Seorang pelayan umat Allah harus menjadi tokoh pembawa rahmat bagi umat dan bukan kekuasaan, apalagi perpecahan.
Bagi seorang diakon, rahmat dari Allah itu hanya dapat dibagikan lewat pelayanan dalam persekutuan, terutama pelayanan sakramentali bagi umat Allah.
Tidak terbatas pada pelayanan sakramentali, seorang diakon juga memiliki tugas untuk melaksanakan karya karitatif dan reksa pastoral tertentu.
Melalui tahbisan diakonat, seorang diakon dipersatukan dengan Kristus, Sang Pelayan. Dengan demikian, diakon ditahbiskan untuk melayani setiap kebutuhan rohani umat.
Kehadiran seorang diakon di sebuah paroki harus menunjukkan actio ministri atau tindakan pelayanan.
Spirit melayani harus dimiliki oleh seorang diakon. Seorang diakon hadir untuk melayani, bukan untuk dilayani.
Demikian hakikat seorang diakon.
Para diakon, Pater Rektor, Pater Provinsial, dan Uskup Malang Usai misa Pentahbisan.
Praktik diakonat di rumah baru
Setelah menerima tahbisan diakonat, mereka bukanlah seorang frater lagi. Untuk itu, ketiga diakon baru SVD akan pindah ke rumah yang baru. Di sanalah mereka akan melaksanakan apa yang sering disebut “praktik diakonat”.
Praktik tersebut tidak dilaksanakan di tempat yang jauh-jauh layaknya praktik Tahun Orientasi Pastoral. Melainkan mereka akan ditempatkan di Kota Surabaya tepatnya Keuskupan Surabaya.
Masa diakonat ketiga diakon baru SVD sebagai berikut:
- Diakon Joan Siagian SVD akan melayani Paroki Salib Suci Tropodo.
- Diakon Sipri Jegaut,SVD akan melayani Paroki Gembala Baik Surabaya.
- Diakon Kondrad Tampani SVD akan melayani Paroki Roh Kudus Rungkut.
Demikian tempat praktik diakonat atau rumah baru bagi para diakon SVD yang baru ini.
Semoga dapat menjalani masa praktik diakonat dengan baik dan lancar sehingga pada waktunya boleh menerima tahbisan imamat.
Tentunya para frater dan bruder SVD Provinsi Jawa dan juga umat beriman menantikan undangan tahbisan imamat itu.
Semoga Allah Tritunggal hidup di dalam hati kita.
Agrindo Zandro