Semoga Allah tak Menyesal Menciptakan Manusia

0
554 views
Adam dan Hawa by Ist

Bacaan 1: Kej 6:5-8; 7:1-5. 10
Injil: Mrk 8:14 – 21

SETIAP orang pasti pernah memiliki rasa penyesalan. Entah itu menyesal telah mengambil sebuah keputusan yang salah atau dalam hal yang lainnya.

Penyesalan merupakan perasaan sedih dalam hati seseorang karena kesalahan yang dilakukannya.

Dalam penyesalan biasanya diakhiri dengan sebuah pengakuan telah berbuat salah lalu ada keinginan untuk tidak melakukannya lagi.

Namun rasa sesal bisa menjadi kekuatan di masa mendatang. Karena tidak selamanya penyesalan berarti negatif.

Dosa yang diturunkan oleh manusia pertama ternyata terus berbuah dan semakin memburuk. Hati manusia yang juga memiliki unsur pikiran dan kehendak, hanya membawa pada kejahatan saja.

Allah sedih melihat perilaku jahat manusia. Semoga tidak menyesal telah menciptakan manusia di bumi.

Sehingga tiba pada sebuah keputusan Allah untuk menghancurkan seluruh ciptaan-Nya di dunia.

“Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”

Namun banjir bah sebagai sebuah pengadilan bagi manusia bukan hanya untuk menghukum. Tetapi juga sebagai penyelamatan dunia dan seisinya.

Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN, sebab ia orang benar dan tak bercela diantara orang sejamannya. Nuh dipakai-Nya untuk memulai sebuah dunia baru sebab yang lama sudah dihancurkan.

Seluruh manusia dan makhluk dibumi dipunahkan kecuali keluarga Nuh serta semua binatang dalam bahteranya.

Tuhan Yesus memperingatkan para murid akan bahaya ragi Farisi dan ragi Herodes. Ragi yang biasanya memiliki arti positif namun kali ini dipakai Yesus dalam konotasi negatif.

Ragi dimaksudkan-Nya untuk menyebut pengaruh buruk ajaran palsu orang Farisi dan perbuatan jahat Herodes.

Namun para murid tidak paham, sehingga Tuhan menegur mereka sebagai orang degil.

Para murid hampir menjadi degil, sama seperti para Farisi karena tidak memahami “kemesiasan Yesus”. Bedanya mereka betul-betul polos tidak paham sedangkan para Farisi itu degil karena pura-pura tidak tahu.

Semua mukjizat yang dilakukan Yesus bukanlah pertunjukan sulap namun sebagai ungkapan kehendak Allah. Itulah tanda kemesiasan Yesus.

Pesan hari ini

Dalam kisah air bah, kehidupan lama harus ditenggelamkan dan diganti dengan kehidupan baru lewat Nuh.

Sebagai orang berdosa, kita pun harus diguyur air pembaptisan agar menjadi manusia baru lewat penebusan Tuhan Yesus.

Allah memang pernah menyesal menciptakan manusia namun Ia memperbaharui ciptaan-Nya tersebut.

Tidak ada kata terlambat untuk menjadi dirimu yang seharusnya.

Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here