Jumat, 12 Agustus 2016
Pekan Biasa XIX
Yeh 16:1-15.60.63; Yes 12:2-3.4bcd.5-6; Mat 19:3-12
Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia, sejak semula menjadikan mereka pria dan wanita? … Tidak semua orang dapat mengerti perkataan ini, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain; dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri, demi Kerajaan Surga. Siapa yang dapat mengerti, hendaklah ia mengerti.”
DALAM Injil hari ini Yesus Kristus menegaskan maksud tujuan Allah terkait perkawinan dan panggilan kita. Semua demi Kerajaan Surga.
Tentang perkawinan Yesus bersabda, “Sejak semula yang dipersatukan Allah tak boleh diceraikan manusia.” Yesus membawa rahmat agar kita mampu hidup seturut maksud Allah sejak semula, yakni sebelum dosa masuk dunia.
Dan kini Yesus membawa rahmat bagi kita agar mampu hidup di hadirat Allah dengan cara baru sesudah dosa masuk dunia. Melalui iman Kristiani, kita diciptakan secara baru dalam Kristus diubah sebagai anak-anak Allah agar mampu hidup dalam kekudusan. Yesus menyimpulkan ajaran-Nya, bahwa semua adalah demi Kerajaan Surga.
Syukur pada Allah melalui Gereja Katolik Ia menganugerahkan Adorasi Ekaristi Abadi kepada kita. Salah satu dari manfaat rohani Adorasi Abadi adalah pembaruan keluarga Katolik. Yesus Kristus memberkati kita, keluarga kita, dan seluruh dunia karena saat-saat iman yang kita habiskan bersama-Nya di hadapan Sakramen Mahakudus. Apakah kita menyadari pentingnya Adorasi Abadi bagi panggilan dan keluarga kita?
Tuhan Yesus Kristus, kami harus membarui perjumpaan kami dengan Dikau. Berilah kami iman dan keyakinan untuk percaya dengan segenap hati bahwa rahmat-Mu cukup bagi kami. Buatlah kami kudus melalui cara hidup baru-Mu kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)