Puncta 11.12.22
Minggu Adven III
Yes 35: 1-6a.10; Yak 5: 7-10; Matius 11: 2-11
PEMENTASAN sendratari Ramayana sudah dimulai sejak tahun 1961. Pencetus ide ini adalah GPH Djatikoesoema. Beliau berupaya untuk meningkatkan pariwisata Indonesia.
Sendratari ini mengambil kisah Ramayana. Kisah itu dibagi menjadi empat episode pertunjukan: Dewi Sinta diculik, Hanoman Duta, Gugurnya Kumbakarna, dan Sinta Obong.
Dalam episode Hanoman duta dikisahkan Prabu Rama mengutus Hanoman, kera putih pergi ke Negeri Alengka menemui Dewi Sinta, yang diculik Rahwana.
Ketika sampai di Taman Argosoka, Hanoman bertemu dengan Sinta. Hanoman menghaturkan cincin sebagai bukti bahwa ia adalah utusan Rama.
Sinta membalas memberikan tusuk konde sebagai tanda ia tetap setia dan menanti kedatangan Rama.
Episode ini sangat menarik karena dilanjutkan dengan adegan Hanoman dibakar karena tertangkap prajurit Alengka.
Namun karena kesaktiannya, Hanoman justru membakar istana Alengkadiraja.
Adegan inilah yang sangat spesial karena kita melihat Hanoman melompat-lompat dengan api berkobar dilatari Candi Prambanan di kejauhan.
Minggu ketiga Adven ini mengisahkan Yohanes Pembaptis mengutus murid-muridnya untuk menemui Yesus. Yohanes ingin meyakinkan apakah Yesus sungguh Utusan Allah yang ditunggu-tunggu kedatangan-Nya.
Para murid Yohanes bertanya; “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?”
Yesus menunjukkan bukti nyata siapakah Diri-Nya itu. Ia mengatakan, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat; orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta sembuh, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
Itulah bukti yang menunjukkan siapakah Yesus sesungguhnya. Yesus adalah Mesias yang ditunggu-tunggu. Ia datang untuk membawa Kabar Gembira. Ia menghadirkan Kerajaan Allah menjadi nyata dalam diri orang-orang yang mengalami keselamatan.
Zaman Kerajaan Allah sudah dimulai ketika orang sakit disembuhkan, orang mati dibangkitkan dan orang-orang miskin mengalami sukacita. Karya-karya Yesus membuktikan Kerajaan Allah itu sudah hadir.
Sebagaimana Sinta bersukacita menerima kedatangan Hanoman yang membawa cincin tanda cinta dari Rama, begitu pula Yohanes Pembaptis bersuka cita ketika para muridnya melihat karya Yesus sebagai bukti hadirnya Kerajaan Allah, Kerajaan cintakasih, damai dan kebenaran.
Mendengar pernyataan itu Yohanes menjadi percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan seluruh bangsa.
Sebagaimana Yohanes Pembaptis menanti kedatangan Sang Utusan Ilahi, kita pun kini juga menanti hari kelahiran Kristus.
Mari kita menanti sambil berdoa dan membawa kabar baik kepada sesama.
Di Solo Pak Jokowi sedang punya hajat,
Ngunduh mantu Kaesang dan mBak Erina.
Adven adalah masa yang penuh berkat,
Untuk menanti lahirnya Sang Penebus Dunia.
Cawas, selalu membawa sukacita…