Senjata Kasih untuk Mengalahkan Dunia

0
437 views
Ilustrasi: Kerajaan Allah hadir dalam uluran tangan, by Catholic Charities of Maine.

Puncta 30.05.22
Senin Paskah VII
Yohanes 16: 29-33

DALAM sejarah dunia, ada banyak tokoh besar yang berusaha menguasai dunia.

Mulai dari Alexander Agung dari Makedonia, Genghis Khan dari Mongolia, Julius Caesar dari Kekaisaran Romawi, Darius Agung dari Persia.

Kita juga punya kerajaan besar Majapahit dengan Sang Mahapatih Gajah Mada.

Dalam masa kejayaannya, Majapahit menggelar wilayah bukan hanya Nusantara tetapi sampai Mindanao, Malaka dan hampir ke Negeri Campa.

Dalam sejarah modern, Jerman dengan Hitlernya, Perancis dengan Napoleon-nya, Jepang dengan kaisarnya juga menggelar perang di mana-mana untuk menguasai dunia.

Mereka melakukan ekspansi dengan mengandalkan senjata perang.

Imperum atau kekaisaran itu menguasai hampir separuh dunia dengan kekuatan senjata. Mereka memperkuat tentara dan senjata perang untuk mengalahkan kerajaan lain.

Andalan mereka adalah tentara yang kuat dan peralatan senjata yang canggih pada masanya.

Namun sebaliknya Yesus mengalahkan dunia tidak dengan peperangan. Pengaruh-Nya meliputi seluruh dunia sampai di pelosok-pelosok terpencil.

Ia tidak menggunakan senjata tetapi dengan kasih dan pengampunan.

Kekuatan Yesus tidak pada besarnya angkatan perang atau canggihnya senjata. Namun kekuatan-Nya adalah pada kasih dan pengorbanan.

Kepada Pilatus Ia berkata bahwa kerajaan-Nya bukan dari dunia. Kekuasaan-Nya juga bukan berasal dari dunia, tetapi diberikan dari Atas, yaitu Allah Bapa.

Dengan kuasa seperti itu, para murid-Nya berkata, “Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”

Maka Yesus pun menegaskan, “Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku. Semua ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku.”

Kendati menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, dalam menjalani hidup di dunia, Yesus meneguhkan dengan berkata, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”

Yesus telah mengalahkan dunia dengan kasih-Nya. Ia ingin memerintah dunia dengan membawa damai.

Demikian pula para murid-Nya diajak menyebarkan kasih dan membawa damai ke seluruh dunia.

Kita tidak boleh diam saja. Kita diajak menyebarkan kasih agar Kerajaan Allah melebar ke mana-mana.

Kita sudah dikuasai Kristus, maka kita juga diutus menyebarkan nilai-nilai kasih dan perdamaian kepada semua orang.

Kerajaan Allah tidak akan runtuh karena kerajaan-Nya kekal selama-lamanya.

Kerajaan kasih itu harus kita bangun terus menerus di dalam hati kita sendiri dan di hati setiap orang.

Pertanyaan reflektif: apakah anda sungguh merasa sebagai warga Kerajaan Allah?

Siapkah anda ikut membangun kasih dan damai demi terwujudnya Kerajaan Tuhan?

Naik kapal ke Pulau Bali,
Singgah dulu di Banyuwangi.
Kasih Tuhan tiada henti,
Merasuk dalam sampai ke hati.

Gili Trawangan, sebarkan kasih-Nya…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here