Sentra Vaksinasi Atma Jaya Capai 28.000 Akspetor Periode Januari – Februari 2022

0
414 views

Ketua Pembina Yayasan Atma Jaya Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo mengapreasiasi capaian vaksinasi booster hingga lebih dari 28.000 penerima yang diselengarakan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya di Sentra Vaksinasi Atma Jaya Berdaya (SVA-DAYA) pada periode 24 Januari 2022 sampai dengan 17 Februari 2022.

“Vaksin bukanlah sarana penyembuhan ajaib, namun vaksinasi merupakan upaya manusia untuk menyelesaikan masalah pandemi yang sedang dihadapi bukan hanya oleh Bangsa Indonesia, melainkan oleh seluruh dunia; sekaligus sebagai solusi yang paling masuk akal untuk melakukan pencegahan penyakit,”ujar Kardinal di Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Pandemi, kata kardinal menjadi tantangan kemanusiaan yang harus dijawab dengan perspektif kemanusiaan juga. Vaksinasi dalam hal ini, menurut Kardinal merupakan bagian dari upaya manusia untuk menunjukkan komitmen kemanusiaan pencegahan penyakit dan pembentukan imunisasi masyarakat. Semua mesti dilayani tanpa ada diskriminasi, kata Ketua Konferensi Waligereja Indonesia ini.

Kardinal juga menyatakan apresiasi yang sama atas kolaborasi serta dukungan sejumlah pihak sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama dalam mendukung keberhasilan percepatan program vaksinasi. Tercatat, SVA-DAYA telah berhasil memvaksin lebih dari 100.000 akseptor, dihitung dari pelaksanaan SVA-DAYA sejak Maret 2021 lalu.

“Sentra Vaksinasi ini adalah gerakan nyata untuk menunjukkan kepedulian bagi masyarakat sekaligus merupakan perwujudan nilai dasar Atma Jaya, yaitu Kristiani, Unggul, Profesional dan Peduli (KUPP). Inspirasi iman dan motivasi kemanusiaan akan mendorong kita untuk terus berusaha, secara kreatif, bekerja sama mencari jalan-jalan baru bagi pelayanan. “Untuk Tuhan dan Tanah Air”. Nilai inilah yang menghidupi semangat pelayanan,”ujar Kardinal.

Modal Sosial Kuat
Rektor Unika Atma Jaya Dr. A. Prasetyantoko menegaskan bahwa Unika Atma Jaya selalu mendorong terbentuknya kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah dalam penyelenggaraan sentra vaksinasi.

“Bentuk kepedulian sebagai arti penting tenaga pendidik dalam memulihkan proses belajar secara tatap muka juga mendapat perhatian besar dari berbagai pihak. Hal ini menunjukkan suatu kepedulian bersama serta bukti kuatnya modal sosial yang dimiliki masyarakat Indonesia untuk mengatasi situasi pandemi yang melanda Indonesia dan dunia,”kata Prasetyantoko yang juga dikenal sebagai ekonom Indonesia.

Prasetyantoko berharap agar sentra-sentra vaksinasi lain terus bermunculan demi meningkatkan penetrasi vaksin di Indonesia. Melalui pemberian vaksin booster diharapkan masyarakat memiliki kemampuan ketahanan kesehatan yang cukup sehingga aktivitas sosial ekonomi dan pembangunan bisa kembali berjalan dengan baik meski dalam kondisi new normal.

Program vaksinasi ini, katanya, merupakan langkah penting untuk mendukung program Indonesia Sehat untuk percepatan program vaksinasi pemerintah, sekaligus merupakan bagian penting langkah berkelanjutan bagi kampus untuk kembali menggelar perkuliahan tatap muka (PTM).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti mengungkapkan bahwa Jakarta terus meningkatkan cakupan vaksinasi booster untuk melindungi seluruh warga Jakarta, khususnya kelompok lansia dan individu dengan kormobid.

“salah satu strategi yang diterapkan di DKI Jakarta adalah berkolaborasi dengan berbagai pihak dan sektor mulai dari perbankan, transportasi, UMKM dan pendidikan, yang salah satunya dengan Unika Atma Jaya dengan menyelenggarakan sentra vaksinasi,”ujarnya.

Penghargaan

Unika Atma Jaya yang berdiri tanggal 1 Juni 1960 kini memiliki 20 program studi sarjana (S1) dan 14 program Pascasarjana serta 4 Prodi Profesi. Berbagai penghargaan telah diraih antara lain tahun 2019 meraih kategori tertinggi pada bidang Social Responsibility dan Employability, serta bintang lima untuk kategori online learning pada tahun 2020. Pemeringkatan dilakukan oleh lembaga peringkat dunia berbasis di London, QS Stars.

Unika Atma Jaya memiliki 3 lokasi yaitu Kampus Semanggi sebagai Center for Nation Development. Mengembangkan beragam kajian yang sangat relevan dengan sinergi Bisnis-Pemerintah-Masyarakat. Kampus Pluit sebagai Center for Health Development. Menyelenggarakan pendidikan Kedokteran dan Farmasi yang unggul, berkualitas, dan bereputasi internasional melalui metode experiental learning hospital bersama Rumah Sakit Atma Jaya.

Kampus BSD sebagai Center for Human Development di BSD. Berfokus pada pengembangan dan pembentukan karakter mahasiswa sebagai penerus bangsa. http://atmajaya.ac.id

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here