Sentuhan yang Memulihkan

0
41 views
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan orang sakit, by Archdiocese of Washington.

KISAH penyembuhan dalam injil hari ini (Matius 9:18-26) terdiri dua peristiwa. Cerita utamanya adalah Yesus menanggapi permintaan pemimpin rumah ibadat untuk menghidupkan anaknya yang sudah mati. Di dalam cerita itu terdapat peristiwa lain, yakni penyembuhan wanita yang sakit pendarahan.

Walau kisahnya berbeda, keduanya bisa dibaca dari sudut serupa, yakni sentuhan. Wanita itu mendekati Yesus dan menjamah jubah-Nya, karena dia berpikir, “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh” (Matius 9:21). Lalu, kekuatan yang menyembuhkan mengalir ke dalam diri wanita itu hingga dia sembuh.

Dalam membangkitkan anak kepala rumah ibadat, Yesus menyentuh anak yang sudah mati itu. “Dipegang-Nya tangan si anak, lalu bangkitlah anak itu” (Matius 9:25).. Kekuatan yang memulihkan mengalir dari diri Yesus hingga anak yang telah mati itu hidup kembali.

Sentuhan-sentuhan dalam dua kisah ini dapat memulihkan karena disertai dengan iman. Sentuhan itu dapat memulihkan atau menjadikan utuh. Yang sebelumnya sakit sembuh atau utuh kembali. Yang sebelumnya mati memperoleh hidup kembali.

Kisah penyembuhan itu mengingatkan kita akan arti pentingnya sentuhan dalam kehidupan ini. Orang-orang yang saling mencintai menyentuh satu sama lain dan merasa dikuatkan. Pelukan orangtua terhadap anak-anaknya memberikan dukungan dan kekuatan. Guru yang memperhatikan para muridnya dengan penuh kasih menjadi faktor sukses bagi pendidikan mereka.

Berapa banyak orang yang menemukan kembali kekuatan hidupnya tatkala mendapat sentuhan psikologis berupa sapaan, pujian, dukungan, dan apresiasi? Sentuhan itu akan lebih kuat dayanya tatkala disertai dengan iman bahwa Tuhan mampu memulihkan.

Dunia yang makin individualistik ini makin jarang menberikan sentuhan. Setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri. Orang tidak lagi menyentuh sesamanya, tetapi lebih banyak menyentuh gawainya.

Marilah berdoa agar Tuhan menganugerahi kita sikap peduli terhadap sesama. Bukankah kepedulian sosial itu merupakan bentuk sentuhan yang membuat utuh, menyembuhkan, dan memulihkan?

Senin, 8 Juli 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here