Sepakat Jadi Wadah Pembinaan Aman, THS-THM Distrik Jakarta Selenggarakan Seminar “Cegah Kekerasan Berbasis Gender”

0
27 views
Distrik Jakarta organisasi THS-THM rayakan keberadaan perkumpulan silat di Pusat Pastoral KAJ Wisma Samadi Klender. (THS-THM)

MOMEN ulang tahun Organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal hati Seminari (THS) ke-39 dan Tunggal Hati Maria (THM) ke-38 dirayakan. Dengan merefleksikan perjalanan organisasi; sekaligus menyelenggarakan seminar tentang kekerasan seksual berbasis gender. Berlangsung hari Sabtu 16 November/2024 di Pusat Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur.

Kegiatan ini berjudul “Refleksi Panggilan: Menjadi Orang Muda Katolik yang Militan dalam Berbangsa dan Beriman di tengah Tantangan Zaman Now”. Seminari menghadirkan tiga pembicara yakni:

  • Romo Petrus Tunjung Kesuma Pr selaku Romo Moderator THS-THM Distrik Jakarta.
  • Suster Irena Handayani OSU – Koordinator Talitha Kum Indonesia dan tim PPADR KAJ.

Dalam kesempatan pertama, Romo Tunjung memulai rangkaian acara tersebut dengan membawakan sebuah refleksi tentang perjalanan organisasi THS-THM sebagai sebuah wadah pembinaan iman Kristiani, mental dan juga fisik. Latihan pencak silat yang harus terus dikembangkan di tengah tantangan zaman saat ini.

“Anggota THS-THM harus mampu menjadi pribadi yang mampu mengontrol diri sendiri. Juga terbuka pada nilai-nilai luhur kehidupan secara pribadi, maupun dalam kehidupan bersama dalam masyarakat. Dalam latihan THS-THM, setiap anggota harus terbuka pada nilai-nilai keberagaman,” kata Romo Tunjung.

Romo Tunjung juga mengingatkan godaan terbesar dalam organisasi THS-THM adalah mau jalan sendiri. Dalam berorganisasi, setiap anggota THS-THM harus membiasakan diri disiplin dan bangga pada apa yang ada di dalam THS-THM, dan harus setia pada nilai luhur yang sudah digariskan dalam organisasi.

“Organisasi THS-THM berada di dalam Gereja. Maka nilai pengurbanan, pemberian diri, iman, pengharapan, dan kasih serta kerendahan hati harus menjadi dasar dalam menjalankan roda organisasi. Setiap senior harus mampu menjadi inisiator atau penggerak yang memotivasi juniornya,” terang Romo Tunjung.

Para penggiat organisasi THS-THM Distrik Jakarta menutup kegiatan perayaan dengan ekaristi bersama Direktur Pusat Pastoral Wisma Samadi Klender Jakarta: Romo Yus Pr. (THS-THM)

Silat bukan tujuan pokok

Terakhir Romo Tunjung menegaskan, organisasi THS-THM adalah komunitas dalam Gereja Katolik. Silat bukanlah sebuah tujuan pokok. Tujuan utama organisasi ini adalah pada keselamatan iman. Berlatih silat bukan untuk menjadi jagoan biasa. Melainkan jadilah pendekar suci, kudus yang mengantar pribadi kita pada keselamatan jiwa, keselamatan raga mencapai tujuan luhur kehidupan orang kristiani sebagai pribadi yang kudus.

Sesi acara berikutnya dibawakan Suster Irena Handayani OSU atau akrab disapa Suster Iren. Ia adalah Koordinator Talitha Kum Indonesia; bicara tentang “Mengenal untuk Mencegah Kekerasan Berbasis Gender (KBG)”.

Dalam paparannya, Suster Iren OSU mengingatkan semua anggota THS-THM untuk menjadi wadah pembinaan kader muda Katolik yang aman bagi semua kalangan. Kekerasan Berbasis gender bisa saja terjadi tanpa kita sadari. Juga tanpa kita duga akan terjadi. “Suka tidak suka, setiap anggota harus mau menandatangani pakta integritas sebagai sebuah komitmen untuk menjadi sarana komunitas yang aman bagi semua orang,” kelas Suster Iren.

Dalam kegiatan perayaan HUT organisasi THS-THM kali ini, Distrik Jakarta menghadirkan tim Protokol Perlindungan Anak dan Dewasa Rentan (PPADR) Keuskupan Agung Jakarta. Ini dilakukan dalam menyampaikan paparan terkait pengertian, jenis, dan ruang lingkup kekerasan seksual.

Tim PPADR pun memberikan apa itu PPADR dan sejauh mana ruang lingkupnya; bagaimana penanganan dan perlindungan yang dapat diberikan tim PPADR kepada korban kekerasan seksual.

Kegiatan Perayaan HUT organisasi THS-THM di Distrik Jakarta diakhiri dengan konsolidasi antara pengurus ranting dan pengurus distrik, serta perayaan ekaristi. Dipimpin Romo Yustinus Ardianto Pr – Direktur Pusat Pastoral KAJ Wisma Samadi.

“Anggota THS-THM haruslah meneladani kehidupan Romo Hadiwijoyo Pr selaku Dewan Pendiri THS-THM yang selalu rendah hati dan mempunyai perhatian khusus pada orang-orang yang terpinggirkan dan menderita,” kata Romo Yus dalam homilnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here