Home BERITA Seperti Burung Terlepas dari Jerat Penangkap

Seperti Burung Terlepas dari Jerat Penangkap

0
1,488 views
Ilustrasi -Burung lepas dari jerat perangkap. (Ist)

Bacaan 1: 1Yoh 1:5 – 2:2
Injil: Mat 2:13 – 18

PERNAH membayangkan bahwa burung yang ditaruh dalam perangkap itu sebetulnya tersiksa? Dunianya hanya sebatas dalam kurungan itu saja, terbang kesana kemari terbentur pembatas kurungan.

Saat pintu kurungan terbuka, ia bisa keluar terbang bebas, mungkin rasanya sungguh melegakannya.

Demikian saat manusia terlepas dari kurungan dosa, ia menjadi orang merdeka. Jika Tuhan tidak memihak kepada kita maka dosa akan menelan hidup-hidup selamanya dalam perangkapnya.

Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta “Para Kanak-Kanak Suci Martir”. Sebuah peringatan akan banyaknya kanak-kanak dibawah dua tahun yang dibunuh oleh Raja Herodes saat gelap mata, raja yang dikenal bengis dan bejat.

Ia tidak peduli ratap tangis ibu-ibu yang kehilangan anak-anak mereka yang tidak berdosa itu.

Namun demikian kanak Yesus terlepas dari “jerat penangkap” Herodes, yang merasa ditipu tiga orang Majus. St. Yusuf lagi-lagi tampil sebagai pelindung keluarga, saat ia membawa kabur kanak Yesus dan Maria istrinya ke Mesir sesuai perintah malaikat.

Seperti diketahui bahwa kelahiran Yesus membawa keguncangan politik di Israel dan Raja Herodes merasa terancam takhta kekuasaannya.

Tiga orang Majus memberitakan bahwa Raja baru orang Yahudi telah lahir di Bethlehem, Yerusalem.

Gereja Katolik bukan saja menghormati peristiwa itu kepada para kanak-kanak yang menjadi korban Raja Herodes sebagai martir-martir. Namun terlebih juga menekankan nilai kesucian hidup dan kemurnian hati sebagai cita-cita iman semua orang Kristen.

Nilai kesucian ini pula yang ditekankan oleh Yohanes dalam suratnya untuk melawan ajaran bidaah di Asia kecil. Ajaran sesat yang dilawan adalah penyangkalan bahwa Yesus adalah Kristus.

“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa,” demikian nasihatnya.

Hidup dalam dosa berarti hidup dalam kegelapan. Gelap adalah ketiadaan terang, dalam arti penyangkalan sebagai anak-anak terang atau anak-anak Allah. Sebab Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

Hidup kudus memang sulit dijalani, namun demikian St. Yohanes tetap memberikan optimisme kepada para pengikut Kristus. Kita memiliki Yesus Kristus, Sang Pendamai yang adil untuk segala dosa sebagai pengantara kepada Allah Bapa.

Pesan hari ini

Kanak Yesus terlepas dari perangkap Raja Herodes karena St. Yusuf tampil sebagai pelindung dengan membawa-Nya bersama Maria ke Mesir.

Mari menghormati para kanak-kanak martir yang terperangkap oleh kebengisan Raja Herodes. Hidup suci sebagai anak-anak terang harus terus diusahakan.

“Tidak ada orang suci tanpa masa lalu, tidak ada orang berdosa tanpa masa depan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here