Seperti Yesus, Bertindak dengan Hati

0
1,516 views

Di saat sakit siapa yang tidak mau sembuh?  Semua orang pasti punya kerinduan untuk dibebaskan dari penyakit, baik fisik maupun psikis.  Bisa dibayangkan kerinduan orang-orang yang karena penyakit tertentu diasingkan atau dikucilkan dari masyarakat.

Dari waktu ke waktu kita masih mendengar berita tentang pemasungan.  Belum lama ini ada berita tentang seorang wanita bernama Siti Nuryalina Purba (41) yang dipasung selama 20 tahun.  Ia hanya duduk dan berbaring di atas temapt tidur yang terbuat dari kayu.

Kaki kiri Siti diikat dengan rantai besi sepanjang satu meter.  Ia dipasung bersama adiknya Janter.  Keduanya mengalami kelainan jiwa dan menghabiskan waktunya di dalam pasungan, termasuk untuk buang hajat.  Sungguh malang nasib keduanya.  Masih banyak kisah sejenis.  Mereka terkucilkan.

Kalau mau, tahirlah!
Dalam Injil dikisahkan tentang seorang berpenyakit kusta yang datang menemui Yesus meminta penyembuhan.  “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku” (Mrk 1:40).  Yesus tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menunjukkan bela rasa Ilahi.

HatiNya tergerak oleh belas kasih melihat penderitaan fisik dan batin orang ini, yang terkucil dari masyarakatnya.  Yesus tersentuh menyaksikan betapa besar iman dan penyerahan dirinya, yang merupakan syarat yang mencukupi untukdisembuhkan.

Yesus menjamahnya, suatu tindakan yang tidak lazim terhadap seorang kusta, yang biasanya dijauhi.  Dengan menjamahnya secara langsung Yesus menunjukkan cinta, belarasa dan kebaikan Allah.  Tindakan Yesus ini adalah komunikasi cinta Allah, bukan ekskomunikasi.  Hasilnya ialah orang kusta itu menjadi bersih dan suka cita menghinggapinya dan ia menyebar luaskan berita gembira ini.

Tuhan Yesus Kristus, nyalakan hatiku dnegan cinta dan perasaan bela rasa.  Jadikanlah aku bersih agar aku mewartakan belas kasih dan kebaikanMu dimanapun aku berada. Amin.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here